Sumber foto: google

Maskapai Penerbangan Domestik di Mali Mengalami Pembatalan Penerbangan Akibat Kelangkaan Bahan Bakar

Tanggal: 11 Jul 2024 19:58 wib.
Sejumlah maskapai domestik di Mali menangguhkan penerbangan lokal dan internasional pada Rabu karena kekurangan bahan bakar, dengan Badan Penerbangan Sipil Nasional memperkirakan situasi ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.

Sky Mali, sebuah perusahaan penerbangan swasta, mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa penerbangannya dari ibu kota Mali, Bamako, dibatalkan karena masalah pasokan bahan bakar, yang telah mempengaruhi penerbangan domestik dan internasional.

Dalam pernyataannya, Sky Mali menyatakan, "Akibat kelangkaan bahan bakar di Bandara Internasional Modibo Keita Senou, kami dengan menyesal memberitahukan pembatalan penerbangan." Masalah ini juga diakui mempengaruhi semua maskapai, dan mereka mengambil langkah-langkah terbaik untuk memastikan penerbangan dapat beroperasi kembali dengan secepatnya.

Kolonel Yaya Toure, Direktur Jenderal Badan Penerbangan Sipil Nasional, menegaskan bahwa situasi mungkin masih belum jelas hingga 15 Juli, sambil menekankan semua maskapai penerbangan untuk memberitahu penumpang mereka untuk menjadwalkan ulang penerbangan atau mencari alternatif lain. Ia menjelaskan bahwa pembatalan penerbangan disebabkan oleh kelangkaan bahan bakar jet A1 di Bandara Internasional Modibo Keita Senou.

Di sisi lain, warga Mali memberikan pandangan bahwa keadaan ini disebabkan oleh buruknya pengelolaan stok bahan bakar, sambil beberapa orang menuduh bahwa negara tersebut sedang mengalami transisi politik setelah kudeta. Mamadou Ismaila Konate, seorang pengacara dan mantan Menteri Kehakiman Mali, menulis di X: "Kekurangan ini mungkin disebabkan oleh keadaan yang tidak terduga atau oleh perencanaan yang buruk atau kurangnya perencanaan dalam manajemen dan administrasi stok produk yang sekaligus diperlukan, sensitif, dan berharga."

Menurutnya, kejadian ini terjadi tanpa adanya hukuman, dan tidak ada akuntabilitas yang ditetapkan. Konate juga menambahkan, "Pesawat yang dialihkan rutenya, penumpang yang terdampar, pengiriman barang yang tertunda, belum lagi penumpang yang hendak berangkat terpaksa menunggu berhari-hari di darat. Negara kita harus mampu melakukan manajemen yang lebih efisien dan koheren. Sambil menunggu hasil penyelidikan yang harus dilakukan dan berguna."
Copyright © Tampang.com
All rights reserved