Sumber foto: google

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Energi Diesel, Bisa Hemat Anggaran Rp 13,7 T

Tanggal: 26 Mei 2024 08:43 wib.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengumumkan akan memangkas subsidi energi, demi meningkatkan posisi fiskal Malaysia, yang akan dimulai dengan pemangkasan subsidi solar. Langkah ini dapat membuat Malaysia menghemat hingga 4 miliar ringgit atau USD 852 juta setara dengan Rp 13,7 triliun (kurs Rp 16.115 per dolar) dalam setahun.

Pangkas subsidi energi diesel ini merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah Malaysia sebagai respons terhadap peningkatan defisit anggaran yang terjadi karena turunnya harga minyak global. Langkah ini diharapkan dapat memberikan ruang fiskal bagi pemerintah dalam mendukung program-program pembangunan dan sosial di masa depan.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (24/5), Anwar menyebut, penghematan pemangkasan subsidi solar ini dapat disalurkan kembali kepada kalangan yang lebih membutuhkan, termasuk bantuan tunai kepada pemilik kendaraan diesel yang memenuhi syarat, seperti petani dan pedagang kecil.“Saya mengingatkan bahwa subsidi apa pun yang ditargetkan tidak boleh membebani sebagian besar masyarakat,” katanya.

Pengurangan subsidi energi diesel ini diharapkan mampu memberikan efisiensi dalam pengeluaran pemerintah Malaysia. Dengan menghemat anggaran sebesar Rp 13,7 triliun, pemerintah dapat mengalokasikan dana yang tersedia untuk program-program pembangunan yang lebih produktif, serta mendukung upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Keputusan ini tentu saja mendapat beragam tanggapan dari masyarakat Malaysia. Di satu sisi, ada yang mendukung langkah ini sebagai upaya yang realistis untuk menghadapi tekanan ekonomi. Namun, di sisi lain, terdapat pula keprihatinan akan dampak langsung yang mungkin dirasakan oleh masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

Pemerintah Malaysia juga menyampaikan bahwa pengurangan subsidi energi diesel ini akan diiringi dengan upaya untuk melindungi kalangan masyarakat yang rentan terdampak. Program-program bantuan sosial dan perlindungan sosial akan ditingkatkan sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar.

Langkah ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah Malaysia untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dan berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Dengan demikian, pengurangan subsidi energi diesel bukan hanya sekadar langkah fiskal, tetapi juga sebagai upaya untuk mendorong transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.

Dari sisi eksternal, langkah pengurangan subsidi energi diesel ini juga diapresiasi oleh berbagai pihak, terutama pihak-pihak internasional yang memperhatikan keberlanjutan ekonomi negara-negara berkembang. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya pemerintah Malaysia untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan negara.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved