Malapetaka Bencana Alam Melanda Nepal: 60 Orang Hilang Akibat Longsor
Tanggal: 13 Jul 2024 09:21 wib.
Nepal kembali diguncang oleh malapetaka alam yang menimbulkan kehancuran. Pada Jumat (12/7/2024) pagi, lebih dari 60 orang dinyatakan hilang setelah dua bus yang membawa mereka tersapu tanah longsor ke sungai yang meluap akibat hujan di Nepal. Kejadian mengerikan ini terjadi di jalan raya Narayanghat-Mugling dekat Simaltar, sekitar 120 km (75 mil) di sebelah barat ibu kota, Kathmandu. Meskipun demikian, ada sedikit sinar harapan karena sebanyak 3 orang berhasil diselamatkan setelah berenang ke tempat yang aman.
Administrator pemerintah Khima Nanada Bhusal menyampaikan bahwa tiga orang yang selamat, berhasil melompat ke sungai Trishuli dan berenang ke tepian. Mereka kemudian dibawa oleh warga ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan. Namun, upaya pencarian korban yang hilang menjadi terhambat oleh hujan yang terus-menerus membuat upaya penyelamatan menjadi sulit, karena tanah longsor menghalangi rute menuju daerah tersebut di beberapa tempat, seperti yang disampaikan oleh Bhusal seperti yang dikutip Al Jazeera.
Juru bicara kepolisian, Dan Bahadur Karki, turut memberikan informasi terkait jumlah penumpang di dua bus tersebut. Bus pertama yang berangkat dari Kathmandu ke Gaur membawa 41 orang, sementara bus kedua yang berangkat dari Birgunj ke Kathmandu membawa 24 penumpang. Meskipun demikian, diperkirakan masih banyak penumpang yang naik di dalam perjalanan. Pihak berwenang masih terus berusaha dengan segala upaya untuk menemukan korban yang hilang.
Kejadian bencana ini menjadi pukulan telak bagi Nepal yang sejak pertengahan Juni telah kehilangan puluhan nyawa akibat hujan monsun yang deras, yang memicu tanah longsor dan banjir. Bhusal juga menambahkan bahwa bus lainnya juga tertimpa tanah longsor di jalan raya yang sama, menyebabkan kematian pengemudinya. Di distrik Kaski, 150 km (93 mil) di sebelah barat ibu kota, 10 orang tewas ketika tanah longsor menghanyutkan tiga rumah. Keadaan semakin memprihatinkan dengan terjadinya bencana tersebut.
Melalui unggahan di media sosial pada hari Jumat, Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal menyampaikan kesedihan atas bencana tersebut dan menginstruksikan lembaga pemerintah untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan yang efektif. Musim monsun, yang dimulai pada Juni dan berakhir pada September, membawa hujan lebat ke Nepal, yang sering memicu tanah longsor di negara yang sebagian besar tertutup oleh pegunungan.
Bencana ini semakin mengingatkan kita akan kerapuhan manusia yang harus siap dalam menghadapi ancaman alam. Kita harus terus meningkatkan kesadaran akan bahaya bencana alam dan memperkuat sistem mitigasi bencana untuk melindungi masyarakat. Dengan adanya bencana ini, kita juga diingatkan akan pentingnya kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan juga masyarakat luas dalam menghadapi bencana alam yang tak pernah bisa diprediksi.