Lorenzo: Marquez Mainkan Kartunya dengan Sangat Baik
Tanggal: 13 Jun 2024 04:34 wib.
Keputusan mendadak dari Ducati untuk merekrut Marc Marquez sebagai tandem bagi Francesco Bagnaia, menggantikan Jorge Martin, menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar MotoGP. Juara dunia delapan kali itu menolak tawaran dari Pramac Racing, menekan Ducati, dan akhirnya berhasil mendapatkan kursi di pabrikan Borgo Panigale. Akibatnya, Jorge Martin yang kecewa segera beralih ke Aprilia.
Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi peta persaingan di lintasan, tetapi juga menjadi sorotan bagi para pengamat MotoGP. Menurut manajer umum Ducati, Gigi Dall'Igna, langkah ini akan memberikan Ducati "tim terbaik dalam sejarahnya." Yang menarik, komentar-komentar terkait keputusan ini juga datang dari Jorge Lorenzo, mantan rekan setim Marquez di Honda.
Lorenzo, yang pernah bekerja di pabrik Ducati pada 2017 dan 2018, mengungkapkan kejutannya terhadap penolakan Marquez terhadap tawaran Pramac. Dia berpendapat bahwa Marquez seharusnya berada di Pramac dengan motor 2025, namun rencana Ducati ternyata jauh lebih ambisius. Lorenzo percaya bahwa Marquez akan cocok berada di Pramac, dan dia merasa kaget dengan pilihan Marquez untuk bergabung dengan tim pabrikan.
Menurut Lorenzo, Marquez telah memainkan "kartunya" dengan sangat baik, menilai bahwa Ducati sebenarnya ingin mempertahankan mereka bertiga, namun Marquez memiliki rencana yang lebih besar. Lorenzo juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Marquez tidak akan puas berada di Pramac, karena dia ingin memakai warna merah, yaitu Ducati.
Dalam pandangan Lorenzo, tidak hanya faktor ambisi Marquez yang membuatnya akhirnya berada di tim pabrikan, tetapi juga ketakutan Ducati akan Marquez yang mengancam akan pergi ke tim lain. Lorenzo menduga bahwa Ducati takut melihat Marquez meraih kemenangan dengan motor mereka, sehingga satu-satunya pilihan adalah menempatkannya di tim pabrikan.
Selain itu, Lorenzo juga mengomentari peran media Marquez sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan Ducati. Meskipun Marquez tidak memiliki popularitas sebesar Valentino Rossi, tetapi dampaknya terhadap peningkatan jumlah penonton dan perhatian media cukup signifikan. Lorenzo percaya bahwa Ducati terpengaruh oleh trend ini dan melihat Marquez sebagai simbol berkeliaran bersama mereka, tidak hanya dari hasil balapan yang bisa dia berikan. Perlakuan media terhadap Marquez dinilai cukup mempengaruhi opini publik dan penggemar MotoGP.
Dari komentar-komentar Lorenzo tersebut, tergambar bahwa keputusan Ducati merekrut Marquez tidak hanya berdasarkan performa di lintasan, tetapi juga melibatkan aspek-aspek di luar balapan, seperti strategi pemasaran dan citra merek. Berdasarkan penjelasan Lorenzo, dapat dilihat bahwa Marquez masih dianggap sebagai aset berharga bagi Ducati, tidak hanya untuk meraih kemenangan di lintasan, tapi juga dalam menghadapi tantangan dan persaingan di dunia media dan citra merek.
Kesimpulan:
Kehadiran Marquez sebagai bagian dari tim pabrikan Ducati menjadi bukti bahwa keputusan merekrut seorang pembalap tidak hanya dipengaruhi oleh performa di lintasan, tetapi juga melibatkan strategi pemasaran dan citra merek. Berdasarkan komentar-komentar Jorge Lorenzo, terlihat bahwa faktor media dan citra menjadi pertimbangan penting bagi pabrikan dalam menentukan pilihan pembalapnya.