Sumber foto: Google

Lonjakan Covid-19 di Hong Kong, 30 Orang Meninggal dalam 4 Pekan

Tanggal: 17 Mei 2025 13:39 wib.
Tampang.com | Kasus Covid-19 kembali merebak di Hong Kong, menandai siklus baru dari pandemi yang belum sepenuhnya mereda. Dalam empat pekan terakhir, tercatat 30 orang meninggal dunia akibat infeksi Covid-19 parah, berdasarkan data dari Centre for Health Protection (CHP) yang dikutip South China Morning Post, Kamis (15/5/2025).

Total kematian tersebut berasal dari 81 kasus parah pada pasien dewasa, yang mayoritas berasal dari kelompok lanjut usia. Sekitar 83 persen pasien parah berusia 65 tahun ke atas, dan lebih dari 90 persen di antaranya memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

CHP menyebutkan bahwa tingkat positif dari sampel tes Covid-19 meningkat drastis menjadi 13,7 persen, dua kali lipat dari awal April yang hanya 6,2 persen.

"Dengan mengacu pada data sebelumnya, kami memperkirakan Covid-19 akan bertahan pada tingkat yang relatif tinggi setidaknya dalam beberapa pekan ke depan," ujar Edwin Tsui Lok-kin dari CHP.

Penyebaran Terburuk dalam Setahun

Albert Au, Kepala Cabang Penyakit Menular CHP, mengungkapkan bahwa persentase sampel positif saat ini menjadi yang tertinggi dalam setahun terakhir. Hal ini menandakan bahwa penyebaran virus berada dalam level yang mengkhawatirkan.

Pemerintah setempat pun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan pribadi, menggunakan masker saat diperlukan, dan segera mendapatkan vaksinasi booster, terutama bagi warga lansia yang belum menerima dosis lanjutan.

Sayangnya, tingkat vaksinasi booster di kalangan lansia masih sangat rendah. Diperkirakan, hingga kini sekitar 90 persen lansia di Hong Kong belum mendapatkan vaksin booster.

Varian XDV Jadi Strain Dominan

CHP juga mengonfirmasi bahwa varian XDV telah menjadi strain dominan di Hong Kong sejak akhir Maret. Meski begitu, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa varian ini menyebabkan gejala lebih berat dibanding varian sebelumnya.

Menurut catatan CHP, Covid-19 kini sudah menjadi penyakit endemik di Hong Kong, dengan siklus lonjakan setiap 6 hingga 9 bulan karena kombinasi antara penurunan kekebalan populasi dan perubahan varian dominan. Sebelumnya, dua gelombang terakhir yang terjadi pada 2023 dan 2024 masing-masing berlangsung selama 15 pekan dan 7 pekan.

Kondisi ini menjadi peringatan bagi kota-kota besar lainnya di dunia bahwa Covid-19 masih menjadi ancaman nyata, terutama bagi kelompok rentan. Upaya vaksinasi dan kewaspadaan masyarakat tetap menjadi kunci utama dalam meredam penyebaran virus.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved