Longsor Maut Hantam India, Ratusan Orang Terkubur Hidup-Hidup
Tanggal: 31 Jul 2024 16:17 wib.
Pada hari Selasa, sebuah longsor mengubur ratusan orang di perkebunan teh dan desa-desa di distrik Wayanad, Kerala, India. Peristiwa tragis ini menyebabkan sedikitnya 106 orang meninggal dunia. Dilansir dari Reuters pada Rabu (31/7/2024), longsor ini dipicu oleh hujan lebat yang merobohkan lereng bukit, mengakibatkan aliran lumpur, air, tanah, dan bongkahan batu.
Korban terbesar dalam peristiwa ini adalah para pekerja perkebunan teh beserta keluarga mereka yang tertidur di tempat penampungan sementara. Pemandangan tragis terlihat di layar televisi, di mana petugas penyelamat terlihat bergegas melewati pohon-pohon tumbang dan bangunan yang hancur, di tengah bongkahan batu yang berserakan di lereng bukit, serta aliran lumpur yang mengalir deras.
Tim penyelamat bekerja keras untuk evakuasi korban longsor di perbukitan Wayanad, di negara bagian selatan Kerala, India. Selain korban yang tewas, dilaporkan bahwa setidaknya 128 orang mengalami luka-luka akibat peristiwa ini. Puluhan orang lain hingga saat itu belum diketahui keberadaannya.
Menurut laporan dari TV ASIANET, jumlah korban tewas diperkirakan dapat mencapai 119 orang. Peristiwa ini menjadi bencana terburuk di negara bagian tersebut sejak tahun 2018, ketika banjir besar merenggut nyawa hampir 400 orang.
Kepala Menteri Kerala, Pinarayi Vijayan, menyatakan bahwa masih ada orang yang terperangkap di bawah tanah akibat longsor, serta mereka yang swept away oleh aliran lumpur. Dia menegaskan bahwa operasi penyelamatan akan terus dilakukan dengan segala kekuatan dan sarana yang tersedia.
Lebih dari 3.000 orang telah berhasil dipindahkan dari daerah tersebut dan ditampung di 45 kamp pengungsian di distrik tersebut. Ratusan personel aparat, termasuk anggota dari tentara, dilibatkan dalam upaya pencarian korban selamat dengan menggunakan pesawat tanpa awak dan anjing pelacak.
Sementara itu, seorang korban selamat, Vijayan, menceritakan bahwa dia terbangun di tengah malam saat merasakan tanah berguncang dan melihat tiang listrik tumbang. Dia bersama dengan beberapa tetangganya berlari ke rumah-rumah terdekat setelah mendengar teriakan minta tolong, dan berhasil membawa beberapa korban luka ke tempat yang aman.
Berbicara tentang pengalaman mengerikan yang dia alami, Vijayan menyatakan, "Ayah, ibu, saudara perempuan saya, dan putrinya berada di dalam rumah, dan saat saya mendekati mereka, tanah longsor selanjutnya datang dengan suara gemuruh. Saya berpegang pada jeruji jendela, dan saya melihat ibu dan saudara perempuan saya menghilang di bawah lumpur, saya tidak bisa berbuat apa-apa."
Kerala sendiri merupakan salah satu tujuan wisata paling populer di India. Namun, curah hujan yang tinggi seringkali melanda daerah ini. Selama periode 48 jam, curah hujan di Kerala mencapai 572 mm. Kepala Menteri setempat pun mengakui bahwa perubahan iklim, termasuk curah hujan yang ekstrem, serta bencana alam lainnya, terkadang sulit diprediksi.