Lembaga Darurat Guatemala Dituduh Mengabaikan Peringatan Gunung Berapi
Tanggal: 8 Jun 2018 12:55 wib.
Politisi Guatemala menyalahkan badan tanggap darurat negara karena mengabaikan peringatan menjelang letusan Gunung Fuego yang mematikan.
Hampir 100 orang tewas dan 200 lainnya hilang setelah letusan menyelimuti desa-desa di dekatnya dengan abu dan mengirim aliran piroklastik beracun yang bergerak cepat ke dalam masyarakat.
Politisi di Guatemala menyerukan Sergio Cabañas, kepala badan bencana Conred, untuk mengundurkan diri.
Anggota Kongres Mario Taracena mengatakan Cabañas memiliki "tanggung jawab besar atas apa yang terjadi."
"Siapapun yang memiliki sedikit akal sehat akan melakukan sesuatu," kata Taracena. "Mereka tidak peduli dan mereka tidak mengambil tindakan pencegahan."
Eddy Sanchez, direktur Institut Nasional Seismologi, Vulkanologi, Meteorologi, dan Hidrologi, mengatakan agensinya memberi tahu beberapa buletin menjelang letusan.
Conred mengatakan tidak diberi cukup informasi untuk mengevaluasi risiko dengan benar.
Dari sekitar 100 mayat yang ditemukan sejauh ini, hanya 25 yang telah diidentifikasi.
Para pencari mencari yang hilang di tengah kekhawatiran hujan lebat yang dapat menyebabkan tanah longsor.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis bahwa pemerintahnya akan mengirim bantuan darurat untuk membantu memenuhi kebutuhan makanan, air, dan sanitasi.
"Amerika Serikat juga mengirim pesawat untuk membantu mengangkut korban luka bakar dari peristiwa mengerikan ini untuk perawatan di Texas," kata Gedung Putih. "Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Guatemala untuk menyediakan bantuan lebih lanjut jika diperlukan."
Enam anak yang terbakar parah diterbangkan ke rumah sakit Texas Kamis untuk perawatan lebih lanjut.