Sumber foto: iStock

Laut Merah Membara Lagi, 3 Kapal Tanker Dibom Houthi

Tanggal: 23 Jul 2024 12:08 wib.
Laut Merah kembali menjadi sorotan internasional setelah dilaporkan bahwa milisi penguasa Yaman, Houthi, melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang melintas di wilayah tersebut. Pada Senin waktu setempat, kelompok pro Iran ini menyatakan telah menyerang tiga kapal, termasuk sebuah kapal tanker minyak, dengan rudal balistik, drone, dan perahu jebakan. Serangan ini menjadi perhatian utama karena menimbulkan dampak luas bagi perdagangan maritim internasional.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan bahwa operasi militer terbaru Houthi adalah respons terhadap serangan udara Israel di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada hari Sabtu sebelumnya. Serangan udara tersebut dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 90 warga Palestina dan melukai 300 lainnya. Hal ini menjadi salah satu alasan kuat di balik serangan balasan dari milisi Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Menurut laporan dari Reuters, Houthi telah menargetkan kapal pengangkut produk minyak Bentley I dan kapal tanker minyak Chios Lion di Laut Merah. Selain itu, kelompok Houthi juga mengklaim telah bergabung dengan Perlawanan Islam Irak dalam menargetkan Kapal Olvia di Laut Mediterania. Meskipun demikian, Reuters tidak dapat memverifikasi serangan tersebut secara independen karena pihak terkait tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar yang jelas terkait insiden tersebut.

Sebelumnya, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) telah melaporkan bahwa dua kapal diserang di Laut Merah di lepas kota pelabuhan Hodeidah Yaman. Lebih rinci, satu kapal mengalami serangan oleh perahu drone tak berawak di sisi kirinya, yang menyebabkan beberapa kerusakan dan asap tipis. Sementara itu, kapal dagang lainnya diserang oleh tiga perahu kecil dalam jarak yang berbeda. Nakhoda kapal melaporkan bahwa salah satu perahu tersebut tidak berawak dan dua kali bertabrakan dengan kapal saat penumpang di dua perahu lainnya menembaki kapal tersebut. Kapal tersebut kemudian melakukan tindakan perlindungan diri, dan setelah 15 menit kapal kecil tersebut membatalkan serangan tersebut.

Tindakan serangan yang terus-menerus dari Houthi terhadap kapal-kapal di wilayah Laut Merah dan Teluk Aden menjadi perhatian utama bagi komunitas internasional. Serangan ini disinyalir sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Palestina, Hamas, serta warga Gaza. Dalam beberapa bulan terakhir, serangan-serangan seperti ini telah memaksa sejumlah perusahaan ekspedisi melakukan pengalihan rute transportasi yang panjang dan memakan biaya di sekitar Afrika bagian Selatan.

Dampaknya terhadap stabilitas perdagangan dan logistik global semakin menjadi perhatian serius. Lebih dari seperempat kargo peti kemas global normalnya melintasi Laut Merah, yang termasuk di dalamnya adalah pakaian jadi, peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, bahan kimia, dan produk pertanian seperti kopi. Serangan-serangan tersebut dapat mengganggu rantai pasok global dan memicu peningkatan biaya logistik serta risiko keamanan yang lebih tinggi bagi kapal-kapal yang melintas di wilayah tersebut.

Terlepas dari alasan di balik serangan-serangan ini, dampaknya terhadap perdagangan global harus segera ditangani dengan tegas oleh komunitas internasional. Perlindungan terhadap kapal-kapal dan keamanan maritim di wilayah Laut Merah harus menjadi prioritas utama untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari konflik yang dirasakan di laut tersebut. Keterlibatan pihak terkait, termasuk negara-negara yang berbatasan dengan Laut Merah, perusahaan-perusahaan pelayaran, serta organisasi internasional terkait, menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah ini dan mengembalikan stabilitas perdagangan maritim di wilayah tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved