Sumber foto: iStock

Laut Merah Kembali Panas, Serangan Drone Laut Hantam Kapal

Tanggal: 2 Okt 2024 05:11 wib.
Laut Merah kembali menjadi sorotan setelah sebuah drone laut menghantam sebuah kapal di lepas pantai kota pelabuhan Hodeida, Yaman, pada hari Selasa (1/10/2024). Kejadian itu terjadi di pelabuhan yang dikuasai oleh kelompok bersenjata Yaman, Houthi, dan serangan tersebut berhasil melubangi tangki pemberat kapal yang digunakan untuk mengatur daya apungnya.

Menurut Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), yang dijalankan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, "Kapal tersebut telah ditabrak oleh drone laut." Mereka juga menambahkan bahwa "tangki pemberat pelabuhan nomor 6 terkena serangan."

Dilaporkan bahwa kapal tersebut sebelumnya telah terancam selama berlayar sejauh 118 kilometer di barat laut Hodeida. Bahkan diberitakan bahwa terdapat empat percikan yang terlihat di dekat kapal tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan jelas mengenai nama kapal, asal negara, ataupun tujuan dari kapal tersebut. Selain itu, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan drone laut tersebut.

Kelompok Houthi di Yaman, yang didukung oleh Iran, telah beberapa kali melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November. Mereka menyatakan bahwa serangan ini merupakan bagian dari kampanye solidaritas mereka terhadap warga Palestina selama konflik di Gaza, di mana mereka bersikeras untuk menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel.

Tidak hanya itu, serangan pesawat tanpa awak dan rudal juga telah mengganggu kelancaran lalu lintas maritim di Laut Merah. Hal ini kemudian memicu serangan balasan oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang merupakan sekutu dari Israel, terhadap sasaran-sasaran kelompok Houthi di Yaman.

Sebelumnya, pada hari Minggu, Israel juga sempat melakukan serangan terhadap Hodeida setelah kelompok Houthi mengancam akan menyerang Bandara Ben Gurion di Israel dengan sebuah rudal. Serangan tersebut telah terjadi dua kali oleh Israel sejak bulan Juli, ketika rudal dari Tel Aviv membombardir pelabuhan dan mengakibatkan sedikitnya lima orang tewas serta puluhan lainnya terluka.

Sementara dalam konteks yang lebih luas, serangan ini menjadi bagian dari dinamika konflik yang semakin mempertaruhkan stabilitas di kawasan Timur Tengah. Konflik yang melibatkan Yaman, Iran, Israel, dan kepentingan sekutunya telah berdampak langsung terhadap lalu lintas maritim dan perdagangan global, mengingat Laut Merah menjadi jalur utama bagi pengiriman minyak dan komoditas lainnya dari kawasan Timur Tengah ke berbagai belahan dunia.

Pemerintah-pemerintah terkait, termasuk pihak-pihak internasional, diharapkan untuk mengambil langkah-langkah tegas dalam upaya menyelesaikan konflik di kawasan tersebut, serta memastikan keamanan dan stabilitas jalur-jalur perdagangan internasional yang melintasi Laut Merah. Keterlibatan semua pihak yang terlibat, baik secara politik maupun diplomatis, akan menjadi kunci utama dalam memastikan harmoni dan ketertiban di kawasan ini.

Dalam situasi yang semakin kompleks dan rawan konflik, inisiatif untuk menciptakan dialog dan mediasi antara pihak-pihak yang bertikai akan menjadi langkah bijak, demi menjaga perdamaian dan kestabilan di kawasan Laut Merah serta kawasan Timur Tengah pada umumnya. Adanya kerjasama internasional dalam menangani konflik-konflik regional juga akan memegang peranan penting dalam menjaga keamananglobal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved