Kunjungan Delegasi AS ke Greenland Tuai Kecaman, Trump Kembali Ingin Caplok Wilayah
Tanggal: 26 Mar 2025 09:49 wib.
Tampang.com | Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, menolak rencana kunjungan delegasi Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan pada Kamis (27/3/2025). Kunjungan ini memicu kecaman setelah Presiden AS, Donald Trump, kembali mengungkapkan keinginannya untuk mencaplok Greenland.
Egede menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan bertemu dengan delegasi AS, menganggap kunjungan tersebut sebagai tindakan provokatif.
"Tidak akan ada pertemuan antara AS dan pemerintah Greenland. AS telah diberi tahu bahwa pertemuan hanya dapat dilakukan setelah pemerintahan baru terbentuk. Integritas dan demokrasi Greenland harus dihormati tanpa campur tangan pihak luar," tulis Egede dalam pernyataan resminya di media sosial.
Dukungan Rakyat Greenland untuk Kedaulatan
Bukan hanya pemerintah, rakyat Greenland juga menegaskan keinginan mereka untuk menentukan masa depan sendiri, bukan sebagai bagian dari Amerika Serikat maupun Denmark.
Jens-Frederik Nielsen, pemimpin Partai Demokrat Greenland, yang memenangkan pemilu pada 11 Maret 2025, juga mengecam kunjungan delegasi AS.
"Kunjungan ini datang di tengah pembentukan koalisi pemerintahan baru dan pemilu daerah pekan depan, sekali lagi menunjukkan bagaimana kepentingan Greenland sering diabaikan," ujar Nielsen.
AS Berdalih Ingin Perkuat Kemitraan
Sementara itu, Gedung Putih mencoba meredakan ketegangan. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes, menegaskan bahwa kunjungan ini tidak terkait dengan rencana pencaplokan.
"Ini adalah kunjungan untuk mempelajari Greenland, budayanya, sejarahnya, dan menghadiri balapan anjing sled yang disponsori AS, tidak lebih dari itu," jelas Hughes.
Namun, pernyataan Trump justru memperkuat kekhawatiran bahwa AS memang memiliki niat untuk mengambil alih Greenland.
"Kami sangat mendukung hak rakyat Greenland untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Jika mereka memilih bergabung dengan Amerika Serikat, kami akan menyambutnya," kata Trump dalam pidatonya di Washington.
Menurut Trump, lokasi strategis dan kekayaan sumber daya mineral Greenland bisa memberikan manfaat besar bagi AS.
Denmark Tegaskan Penolakan terhadap Pencaplokan
Pemerintah Denmark, yang masih memiliki kedaulatan atas Greenland, juga menolak gagasan pencaplokan ini.
Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menegaskan bahwa kunjungan AS tidak bisa dipisahkan dari pernyataan Trump.
"Di Kerajaan Denmark, kami ingin bekerja sama dengan AS. Namun, kerja sama itu harus didasarkan pada nilai-nilai dasar kedaulatan dan rasa hormat antarnegara serta penduduknya," kata Frederiksen.
Meski AS berdalih bahwa kunjungan ini hanya bersifat diplomatis, ketegangan politik terus meningkat, dengan Greenland dan Denmark bersikeras bahwa wilayah tersebut bukan untuk dijual.