Sumber foto: Unsplash

Kudeta Militer Gagal Total di Bolivia, Mengapa Ini Terjadi?

Tanggal: 28 Jun 2024 18:49 wib.
Bolivia baru saja dikejutkan dengan upaya kudeta militer yang gagal pada Rabu lalu. Kepala Angkatan Darat Bolivia, Jenderal Juan Jose Zuniga, ditangkap dalam detik-detik dramatis oleh tentara dan tank-tank kendaraan lapis baja di ibu kota La Paz. Sebelum penangkapan itu terjadi, gedung pemerintah diserbu oleh pasukan dan tank-tank, dan salah satu tank mencoba mendobrak pintu besi istana presiden.

Pada saat yang sama, Zuniga menyatakan bahwa angkatan bersenjata bermaksud untuk merestrukturisasi demokrasi di Bolivia. Namun, upaya tersebut mendapat penolakan dan protes dari Presiden Bolivia, Luis Arce, yang secara tegas mengatakan bahwa tidak seorangpun dapat merampas demokrasi yang telah mereka perjuangkan.

Kisruh ini merupakan pantulan dari ketidakstabilan politik yang sudah lama terjadi di Bolivia. Sejak tahun 2019, negara ini terpecah oleh konflik internal antara pendukung Presiden Arce, yang merupakan bagian dari Gerakan Menuju Sosialisme (MAS), dan mantan mentornya, Evo Morales, presiden Bolivia pertama dari suku asli yang sangat populer di kalangan rakyat.

Morales, meskipun berhasil memenangkan pemilihan pada 2019, dipaksa mengundurkan diri akibat protes atas dugaan kecurangan pemilu, dan melarikan diri dari negara tersebut. Namun, setelah Arce memenangkan kursi kepresidenan pada tahun 2020, persaingan politik antara keduanya terus berlanjut.

Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan semakin meningkat antara Morales dan pemerintah. Morales secara terbuka mengkritik pemerintahan Arce, menuduh mereka melakukan korupsi, menoleransi perdagangan narkoba, dan mempolitikkan dirinya secara negatif.

Pada masa yang sama, Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk mendiskualifikasi Morales dari pemilihan umum 2025. Meskipun demikian, ia masih bertekad untuk mencalonkan diri sebagai kandidat MAS, sehingga menciptakan ketegangan politik yang semakin memuncak di negara tersebut.

Semua peristiwa ini menciptakan kekacauan politik yang semakin mengkhawatirkan masyarakat Bolivia, yang juga turut menimbulkan kekhawatiran akan kondisi ekonomi negara ini. Protes dan ketidakpuasan terhadap pemerintah semakin berkembang, menuntut penyelesaian yang adil dan demokratis.

Kudeta militer yang hampir terjadi adalah simbol dari konflik yang dalam di Bolivia. Sementara pemerintah dan para pemimpin oposisi saling berhadapan, rakyat Bolivia, terutama kelompok-kelompok masyarakat yang rentan, menjadi korban keputusan politik yang tidak bertanggung jawab.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved