Kronologi Saling Serang Israel vs Houthi Yaman hingga Timteng Membara
Tanggal: 23 Jul 2024 11:55 wib.
Ketegangan meningkat antara militer Israel dengan milisi Houthi di Yaman, usai kedua pihak saling serang sejak akhir pekan lalu.
Saling serang ini diawali dengan serangan rudal kelompok Houthi dari Yaman, yang tembus hingga ke ibu kota Israel Tel Aviv pada Jumat (19/7).
Serangan itu memicu ledakan di Shalom Aleichem dekat gedung Konsulat Amerika Serikat, hingga menewaskan satu orang dan melukai 10 orang lainnya. Israel pun disebut kebingungan usai kebobolan serangan drone Houthi. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, mengaku curiga drone itu adalah model Samad-3 buatan Iran.
Israel balas serang Hodeidah
Tak terima dengan serangan tersebut, Israel membalas dengan menyerang depot penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di kota pelabuhan Hodeidah, Yaman, pada Sabtu (20/7).
Serangan itu memicu kebakaran besar, hingga seluruh wilayah Hodeidah mati listrik. Israel pun membenarkan bahwa militernya menjadi dalang di balik serangan ke Yaman."(Serangan itu menargetkan) sasaran militer rezim teroris Houthi di kawasan pelabuhan Hodeidah di Yaman sebagai tanggapan atas ratusan serangan terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir," kata Daniel Hagari.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, juga menegaskan bahawa serangan ke Hodeidah itu untuk mengirim pesan ke Houthi."Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Tiap pertama kali mereka melukai warga negara Israel, kami akan membalas mereka. Kami akan melakukan ini di mana pun diperlukan," ujar Gallant.
Houthi siapkan serangan besar-besaran
Pihak Houthi pun tidak tinggal diam setelah Yaman diserang oleh Israel. Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan salah satu tujuan serangan tersebut agar Yaman berhenti mendukung Jalur Gaza yang saat ini masih berada di tengah kondisi perang."Agresi brutal Israel terhadap Yaman bertujuan untuk memperdalam penderitaan masyarakat dan untuk menekan Yaman agar berhenti mendukung Gaza," ujar Abdulsalam lewat cuitan di akun X (dulu Twitter) pribadinya.
Abdulsalam menegaskan bahwa tujuan Israel itu hanyalah mimpi belaka. Houthi, kata Abdulsalam, tidak akan berhenti mendukung warga Palestina di Jalur Gaza."Mimpi Israel tidak akan menjadi kenyataan. Kami menegaskan agresi brutal ini hanya akan meningkatkan tekad rakyat Yaman dan angkatan bersenjata mereka yang gagah berani untuk tetap teguh dan melanjutkan dukungan mereka terhadap Gaza," tegasnya.
"Rakyat Yaman mampu menghadapi semua tantangan demi kemenangan bagi Palestina yang tertindas dan rakyat Gaza yang perjuangannya paling adil di dunia," imbuhnya. Abdulsalam juga mengatakan tidak akan ada "garis merah" dalam respons Houthi terhadap Israel.
Negara-negara Timteng waswas
Situasi ini pun membuat sejumlah negara di Timur Tengah waswas, karena khawatir perang bakal meluas di wilayah tersebut. Arab Saudi yang merupakan tetangga Yaman buru-buru menyatakan bahwa negaranya tak terlibat sama sekali dengan serangan Israel tersebut.
Saudi bahkan melarang wilayah udaranya digunakan pihak manapun, termasuk Israel dan Amerika Serikat untuk digunakan melancarkan serangan."Kerajaan (Saudi) tidak terlibat dalam menargetkan Hodeidah dan Kerajaan tidak akan mengizinkan entitas manapun untuk melanggar wilayah udara kami," ujar juru bicara militer Saudi, Turki Al-Malki, seperti dikutip dari The New Arab.
Saudi disebut enggan kena getahnya diserang Yaman jika dituduh ikut terlibat dengan Israel dalam serangan itu. Mesir juga langsung mengeluarkan pernyataan beberapa saat setelah Israel melancarkan serangan ke Yaman. Pemerintah Mesir menyatakan "sangat khawatir terkait operasi militer Israel di Yaman."
Sementara Iran yang pernah terlibat saling serang dengan Israel segera mengeluarkan kecaman keras atas serangan Israel ke Yaman. Juru bicara Kemlu Iran Nasser Kan'ani mengatakan mengutuk keras serangan Israel ke kota pelabuhan Hodeidah."Serangan terhadap Hodeidah mengungkap sifat asli rezim Israel pembunuh anak-anak," tutur Kan'ani.
Eskalasi konflik antara Israel dan Houthi Yaman membawa dampak yang luas bagi wilayah Timur Tengah. Ancaman perang yang meluas menjadi kekhawatiran utama bagi negara-negara terdekat. Kondisi ini memperlihatkan betapa rentannya kondisi politik dan keamanan di wilayah tersebut, serta potensi dampaknya terhadap stabilitas global.