Kota Hodeidah di Yaman Mencekam Digempur 2 Jenis Jet Tempur Israel
Tanggal: 22 Jul 2024 22:22 wib.
Kota pelabuhan Hodeidah di Yaman menjadi saksi bisu dari kehancuran yang mencekam akibat serangan rudal dari dua jenis jet tempur Israel pada Sabtu (20/7) dini hari waktu setempat. Jerusalem Post melaporkan bahwa serangan itu dilakukan oleh jet tempur militer Israel, yakni F-15 dan F-35, yang berlangsung selama hampir tiga jam.
Pertempuran tersebut berlangsung dengan intensitas tinggi, di mana sekitar 10 kali hantaman rudal dari kedua jet tempur itu berhasil menghancurkan basis-basis dan logistik milisi Houthi di Kota Hodeidah. IDF, pasukan pertahanan Israel, menyebut serangan tersebut sebagai balasan atas serangan drone Houthi yang berhasil menembus pertahanan Tel Aviv, menewaskan satu orang dan melukai belasan lainnya.
Serangan ini memperlihatkan kekuatan militer Israel yang mengerahkan jet tempur F-15 dan F-35 mulai pukul 03.00 waktu setempat dan berhasil mengenai target darat pada pukul 06.00. Meskipun jumlah pasti pengerahan jet-jet tempur Israel tersebut masih dirahasiakan oleh IDF, Jerusalem Post melaporkan melalui video IDF bahwa sejumlah jet tempur Israel terlihat mengentas di udara Yaman dan melepaskan rudal-rudal ganas mereka, meratakan sejumlah depot logistik Houthi termasuk fasilitas pemurnian bahan bakar di Kota Hodeidah.
Dampak dari serangan itu juga sangat nyata, dengan enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat gempuran rudal dari jet tempur F-15 dan F-35 Israel. Israel sendiri mengklaim bahwa pelabuhan Hodeidah digunakan oleh Houthi untuk menyelundupkan senjata di antara bantuan kemanusiaan yang dikirim Houthi ke Gaza.
Namun, Houthi membantah tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa pelabuhan Hodeidah digunakan khusus untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, bukan untuk tujuan militer. Terlepas dari perdebatan tersebut, Houthi bersumpah untuk melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan ke Kota Hodeidah.
Tindakan Israel ini kemudian mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mendesak agar dilakukan penyelesaian damai atas konflik yang tengah berlangsung di wilayah tersebut. Kasus serangan ini menjadi bagian dari konflik yang lebih besar antara kelompok Houthi yang dikuasai oleh Iran dan pemerintahan Yaman yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi.
Dalam konflik tersebut, berbagai upaya diplomasi telah dilakukan untuk mencari jalan keluar terbaik. Meskipun demikian, serangan-serangan seperti ini terus terjadi, mengakibatkan penderitaan bagi warga sipil dan merusak infrastruktur di Yaman.
Melihat dari sisi kemanusiaan, perlunya upaya untuk menghentikan eskalasi konflik dan mencari solusi damai. Dengan meningkatkan peran diplomasi dan bantuan kemanusiaan, diharapkan konflik di Yaman dapat terselesaikan dengan cara yang tidak merugikan warga sipil dan memulihkan kondisi masyarakat serta infrastruktur yang terdampak dampak oleh serangan-serangan militer.
Kiranya, masyarakat internasional perlu bersatu dalam membantu mencari solusi damai dan memberikan bantuan kepada warga sipil yang terdampak konflik, dengan harapan situasi di Yaman dapat segera membaik dan meraih perdamaian yang berkelanjutan. Semoga hal ini dapat diwujudkan demi kepentingan kemanusiaan dan perdamaian global.