Korea Utara Mengungkap Fasilitas Nuklirnya yang Rahasia
Tanggal: 14 Sep 2024 15:01 wib.
Korea Utara baru-baru ini memberikan pandangan langka tentang fasilitas rahasia mereka untuk memproduksi uranium tingkat senjata.
Media pemerintah melaporkan pada Jumat (13/9/2024) bahwa Kim Jong Un mengunjungi fasilitas tersebut dan mendesak peningkatan signifikan dalam jumlah senjata nuklir negara tersebut.
Belum diketahui apakah lokasi tersebut berada di kompleks nuklir utama Yongbyon, namun ini adalah pengungkapan pertama Korea Utara mengenai fasilitas pengayaan uranium sejak mereka menunjukkannya di Yongbyon kepada para ilmuwan Amerika Serikat pada tahun 2010.
Pengungkapan terbaru ini tampaknya merupakan strategi untuk menekan AS dan sekutunya, dengan gambar-gambar yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara (KCNA) memberikan informasi berharga yang bisa membantu pihak luar memperkirakan jumlah bahan nuklir yang diproduksi Korea Utara.
Selama kunjungannya ke Institut Senjata Nuklir dan fasilitas produksi bahan nuklir tingkat senjata, Kim Jong Un menyatakan kepuasan mendalam atas kekuatan teknis dari program nuklir Korea Utara.
KCNA melaporkan bahwa Kim Jong Un mengunjungi ruang kendali pengayaan uranium dan area konstruksi untuk memperluas kapasitas produksi senjata nuklir. Foto-foto yang dirilis menunjukkan Kim Jong Un sedang diberi pengarahan oleh para ilmuwan di sepanjang deretan panjang tabung abu-abu tinggi.
Namun, KCNA tidak mengungkapkan tanggal kunjungan Kim Jong Un atau lokasi spesifik fasilitas tersebut.
Laporan KCNA menyebutkan bahwa Kim Jong Un menekankan pentingnya menambah jumlah sentrifus untuk meningkatkan produksi senjata nuklir secara eksponensial sebagai bagian dari strategi pertahanan diri, yang telah sering dinyatakan dalam beberapa tahun terakhir.
Kim Jong Un juga memerintahkan para pejabat untuk memperkenalkan jenis sentrifus baru yang sudah mencapai tahap penyelesaian.
“Kim Jong Un menyatakan bahwa Korea Utara memerlukan kemampuan pertahanan dan serangan yang lebih besar karena ancaman nuklir dari pasukan yang dipimpin AS semakin jelas dan melampaui batas merah,” kata KCNA, seperti dilaporkan AP.