Sumber foto: google

Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal, Ketegangan di Semenanjung Korea

Tanggal: 23 Apr 2024 11:52 wib.
Korea Utara (Korut) melakukan uji coba kekuatan “rudal super besar” untuk rudal jelajah strategis dan uji coba rudal anti pesawat pada Jumat (19/4/2024). Hal itu semakin meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan global saat Israel serang balik Iran.

Menurut laporan Badan Rudal Korea Utara, dilakukan uji coba hulu ledak yang dirancang untuk rudal jelajah strategis "Hwasal-1 Ra-3" dan meluncurkan uji coba rudal anti-pesawat baru “Pyoljji-1-2," di Laut Kuning pada Jumat. Laporan itu menyebutkan bahwa “tujuan tertentu” telah dicapai melalui peluncuran uji coba tersebut. Lebih lanjut, hal ini merupakan pertama kalinya Pyongyang menamai sebuah rudal dengan nama "Pyoljji", yang berarti "meteor" dalam bahasa Korea.

Pada 3 Februari 2024, Korut mengatakan pihaknya telah "menguji kekuatan hulu ledak rudal jelajah super besar” dan serta rudal anti pesawat jenis baru di Laut Kuning pada hari sebelumnya.

Namun, Badan Rudal Korea Utara belum memerinci nama senjata tersebut atau hasil uji peluncurannya.

Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi beberapa peluru kendali jelajah dan rudal anti kapal yang ditembakkan ke arah Laut Kuning sekitar pukul 15.30 waktu setempat pada Jumat dan kini pihaknya sedang menganalisis detail spesifikasi.

“Militer kami telah memantau dengan cermat tanda-tanda provokasi dan aktivitas militer Korea Utara sambil mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat,” kata Kepala Staf Gabungan Militer Korsel.

Laporan terbaru mengenai tes rudal itu muncul ketika Korea Utara mencoba meningkatkan uji coba senjatanya, termasuk peluncuran rudal jelajah dari laut dan darat, serta latihan penembakan yang melibatkan peluncur roket ganda berukuran super besar. Uji coba rudal pada Jumat (19/4/2024) menandai peluncuran rudal jelajah keenam Korea Utara tahun ini.

Dengan adanya berita tersebut, ini menambah ketegangan di wilayah Semenanjung Korea dan juga menjadi perhatian internasional. Korea Utara yang kerap melakukan uji coba rudal, terutama rudal jelajah, menjadi perhatian khusus bagi negara-negara di sekitarnya. Uji coba ini juga meningkatkan ketegangan di wilayah ini, terlebih dengan kondisi politik dan keamanan yang sudah cukup sensitif.

Selain itu, serangan dari Israel ke Iran juga menciptakan ketegangan baru di wilayah Timur Tengah yang selalu menjadi pusat perhatian dunia. Dengan terjadinya serangan ini, dikhawatirkan hal ini juga akan mempengaruhi kondisi di wilayah tersebut, terutama terkait dengan isu keamanan global dan ketersediaan sumber daya energi, mengingat Iran memiliki peran penting dalam pasokan minyak dunia.

Tentunya, dengan berbagai peristiwa ini, situasi global dan stabilitas keamanan dunia menjadi semakin kompleks. Perlunya upaya-upaya diplomasi dan dialog antar negara untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut menjadi semakin penting. Masyarakat internasional, terutama PBB dan negara-negara besar, diharapkan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang dapat mengatasi ketegangan ini dengan cara yang damai dan menghormati hukum internasional.

Situasi di Semenanjung Korea dan Timur Tengah dan dampaknya terhadap stabilitas global adalah suatu isu yang memerlukan perhatian serius dari seluruh dunia. Memberikan penekanan pada diplomasi dan dialog merupakan langkah awal yang penting untuk mengatasi ketegangan ini, sebelum hal-hal yang lebih fatal terjadi. Semoga situasi ini dapat segera diredakan dan perdamaian dapat tercipta di wilayah-wilayah tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved