Sumber foto: Google

Konklaf 2025 Resmi Dimulai: Dunia Menanti Paus Baru

Tanggal: 8 Mei 2025 10:15 wib.
VATIKAN, TAMPANG.com – Proses pemilihan Paus baru atau yang dikenal dengan konklaf resmi dimulai pada Rabu (7/5/2025) pukul 17.45 waktu Vatikan atau 22.45 WIB. Sebanyak 133 kardinal elektor dari berbagai negara kini dikunci di dalam Kapel Sistina, Vatican City, untuk menentukan sosok penerus Takhta Suci Vatikan.

Sumpah Kerahasiaan dan Perintah “Extra Omnes”

Sebelum proses pemungutan suara dimulai, setiap kardinal mengucapkan sumpah kerahasiaan satu per satu. Setelah seluruh sumpah diucapkan, Uskup Agung Diego Giovanni Ravelli yang bertugas sebagai Master Perayaan Liturgi Kepausan, mengucapkan perintah legendaris: “Extra omnes”—yang berarti “semua yang tidak berkepentingan, harap keluar.”

Setelah itu, pintu Kapel Sistina ditutup rapat dan proses pemungutan suara resmi dimulai, menandai momen penting dalam sejarah Gereja Katolik.

Mayoritas Dua Pertiga untuk Menentukan Paus Baru

Dalam konklaf ini, seorang kardinal harus memperoleh minimal 89 suara dari total 133 untuk dapat terpilih sebagai paus baru. Setiap suara diberikan secara rahasia menggunakan kertas suara yang diserahkan langsung oleh masing-masing kardinal.

Selama proses berlangsung, para kardinal dilarang total untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Semua perangkat elektronik, termasuk ponsel, disita sementara dan akan dikembalikan setelah konklaf selesai.

Kerahasiaan Ketat dan Pengacak Sinyal

Demi menjaga integritas dan kerahasiaan proses, Vatikan menerapkan pengamanan ekstra ketat. Salah satunya adalah pemasangan pengacak sinyal di sekitar Kapel Sistina guna mencegah penyadapan atau kebocoran informasi ke luar.

Langkah ini bukan hanya simbolik, tetapi menjadi bagian penting dalam menjaga kesucian dan kedaulatan pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Cerobong Asap: Sinyal Kepada Dunia

Satu-satunya cara masyarakat dunia mengetahui perkembangan konklaf secara langsung adalah melalui asap dari cerobong di atas Kapel Sistina. Jika konklaf belum berhasil memilih Paus, asap hitam akan mengepul. Namun jika keputusan telah dicapai, maka asap putih akan muncul, menandai terpilihnya Paus yang baru.

Jika tidak ada hasil pada hari pertama, pemungutan suara akan dilanjutkan dengan empat sesi per hari—dua kali pagi dan dua kali sore—hingga salah satu kandidat berhasil mendapatkan dukungan dua pertiga.

Dunia Menanti dengan Penuh Harap

Konklaf bukan hanya peristiwa spiritual, tapi juga diplomatik, geopolitik, dan sosial. Dunia menanti siapa yang akan menjadi pemimpin lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh penjuru bumi. Dalam keheningan Kapel Sistina, suara-suara masa depan Gereja kini sedang dipertaruhkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved