Sumber foto: Google

Konflik Memanas: India Serang Wilayah Pakistan, Ketegangan Kembali ke Titik Didih

Tanggal: 8 Mei 2025 10:27 wib.
Tampang.com – Hubungan panas antara dua negara bersenjata nuklir, India dan Pakistan, kembali bergolak. Pada Rabu (7/5/2025), India melancarkan serangan militer ke wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Pemerintah India menyebut serangan tersebut menargetkan sembilan titik yang diyakini sebagai basis infrastruktur kelompok teroris.

Namun, Pakistan mengklaim serangan itu menewaskan warga sipil dan berhasil menembak jatuh lima jet tempur India serta mencegat sejumlah rudal.

Serangan Balasan atas Teror Pahalgam

Langkah ofensif India ini dilakukan hanya beberapa hari setelah tragedi berdarah di Pahalgam, sebuah kawasan wisata di Jammu dan Kashmir yang dikuasai India. Serangan teroris pada 22 April 2025 itu menewaskan sedikitnya 26 orang, mayoritas merupakan wisatawan.

Kelompok bernama The Resistance Front yang berbasis di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kendati demikian, otoritas Pakistan membantah keterlibatan negara mereka.

India menyebut aksi itu sebagai bentuk terorisme lintas batas, dan menyatakan bahwa toleransi terhadap pelaku maupun pendukung serangan telah habis.

Hubungan Memburuk: Perjanjian dan Perbatasan Dicabut

Setelah serangan di Pahalgam, ketegangan meningkat drastis. India bertindak tegas dengan menangguhkan Perjanjian Air Indus (Indus Waters Treaty/IWT) pada 23 April. Langkah ini dikhawatirkan dapat mengganggu pasokan air vital bagi Pakistan.

India juga menutup perbatasan darat utama dengan Pakistan dan mengeluarkan peringatan kepada warga Pakistan di India untuk segera meninggalkan negara tersebut. Tak lama, Pakistan membalas dengan kebijakan serupa dan mengancam keluar dari semua perjanjian bilateral, termasuk Perjanjian Simla 1972, simbol perdamaian pascaperang.

Baku Tembak dan Krisis Air Kian Parah

Situasi di lapangan juga semakin tegang. Pada malam 25-26 April, kedua negara terlibat baku tembak ringan di sepanjang Garis Kontrol (LoC) di Kashmir. Meski tidak ada korban, insiden ini menjadi simbol bahwa konflik bisa memanas kapan saja.

Lebih parah lagi, India melepas air dari Bendungan Uri ke Sungai Jhelum di Pakistan tanpa pemberitahuan, memicu banjir bandang. Sebaliknya, Sungai Chenab di Pakistan mengalami penyusutan drastis akibat pasokan air yang terputus. Citra satelit antara 26–29 April menunjukkan dasar sungai itu mulai mengering.

Dunia Internasional Khawatir dan Bertindak

Seiring memuncaknya ketegangan, sejumlah negara mulai mengupayakan mediasi.

Iran menawarkan diri menjadi penengah, dengan menyebut India dan Pakistan sebagai "saudara dan tetangga" yang punya ikatan historis kuat.

Sementara itu, China mendesak kedua negara untuk hidup berdampingan secara damai demi stabilitas Asia Selatan. Bahkan, Arab Saudi turut angkat suara dengan menyerukan penyelesaian diplomatik dan meminta kedua pihak menahan diri dari tindakan provokatif.

Ketegangan Masih Terus Meningkat

Meski seruan perdamaian datang dari berbagai penjuru, hingga saat ini belum ada tanda-tanda deeskalasi antara India dan Pakistan. Kedua negara masih mempertahankan posisi militer mereka di perbatasan, dan saling tuding terus berlanjut.

Munculnya konflik berskala besar bukan lagi sekadar wacana. Dunia pun menanti apakah dua kekuatan besar ini akan mengedepankan diplomasi — atau kembali terjebak dalam siklus kekerasan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved