Konflik Berlanjut: Seorang Tentara Israel Tewas di Gaza Utara

Tanggal: 30 Jun 2025 13:43 wib.
Pada hari Minggu, 29 Juni, sebuah insiden tragis kembali terjadi di Jalur Gaza utara, di mana seorang tentara Israel dilaporkan tewas akibat ledakan yang dipicu oleh bahan peledak. Pihak militer Israel mengkonfirmasi berita duka ini melalui sebuah pernyataan resmi. Tentara yang dimaksud adalah Sersan Yisrael Natan Rosenfeld, seorang prajurit berusia 20 tahun dari Batalion Teknik Tempur ke-601, yang merupakan bagian dari Brigade ke-401. Dalam pernyataannya, militer Israel menyebutkan bahwa Rosenfeld "gugur dalam pertempuran", menandai satu lagi kehilangan dalam konflik yang berkepanjangan ini.

Laporan dari Kan TV, stasiun televisi resmi Israel, mengungkap bahwa Sersan Rosenfeld kehilangan nyawanya di daerah Jabalia, di mana militer sedang melaksanakan operasi penghancuran beberapa bangunan. Operasi ini merupakan langkah persiapan untuk pembangunan pos-pos militer, yang direncanakan menjadi bagian dari zona penyangga di kawasan Gaza utara.

Konflik ini telah mengakibatkan banyaknya korban, dengan informasi terbaru menyebutkan bahwa sejak awal bulan Juni, total 21 tentara Israel telah kehilangan nyawa mereka di Jalur Gaza. Hal ini menambah jumlah kematian tentara Israel yang tercatat menjadi 880 orang sejak bulan Oktober 2023, berdasarkan data resmi yang dikeluarkan.

Di sisi lain, berdasarkan laporan dari sumber-sumber Palestina, pada hari yang sama, serangan besar-besaran yang dilakukan oleh militer Israel mengakibatkan setidaknya 88 orang tewas dan lebih dari 365 lainnya terluka. Otoritas kesehatan di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban ini terjadi dalam serangan yang diperkuat saat Israel memberikan peringatan evakuasi kepada warga yang tinggal di kota-kota seperti Gaza dan Jabalia. Peringatan tersebut menghimbau penduduk agar segera mengungsi ke kawasan al-Mawasi demi keselamatan mereka.

Dalam catatan terbaru, otoritas kesehatan Gaza juga mencatat bahwa jumlah warga Palestina yang tewas akibat operasi militer Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai angka yang sangat tinggi, yaitu sedikitnya 56.500 jiwa. Angka ini menunjukkan besarnya dampak yang ditimbulkan oleh konflik yang berkepanjangan ini, di mana banyak nyawa yang melayang baik dari pihak militer maupun sipil.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved