KOI-314c, Eksoplanet Mirip Bumi, Layakkah untuk Kita Huni?
Tanggal: 11 Mei 2018 16:50 wib.
Sebuah planet yang mengandung gas dengan massa yang sama dengan Bumi telah ditemukan para peneliti antariksa dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics. Mereka mengumumkan penemuan tersebut beberapa waktu lalu.
Beberapa waktu terakhir memang para ilmuwan berupaya mencari eksoplanet atau planet yang letaknya di luar jangkauan sistem tata surya, yang memiliki ukuran, massa, dan habitat mirip dengan Bumi. Sejauh ini kebanyakan eksoplanet yang ditemukan berukuran lebih besar daripada Bumi. Seiring dengan perkembangan teknologi, planet-planet kecil pun mulai terlihat.
Planet KOI-314c berjarak sekitar 200 tahun cahaya dan mengitari bintang kerdil merah. Planet tersebut mempunyai massa lebih kecil daripada matahari dan tergolong dalam kelas spektrum yang berbeda. KOI-314c mempunyai masa orbit 23 hari bumi dan dengan suhu permukaan sekitar 220 derajat Fahrenheit (104 derajat Celcius) karena berada dalam posisi yang dekat dengan bintang. Suhu itu terlalu panas untuk mendukung kehidupan. Sebagai perbandingan suhu paling tinggi di bumi adalah 136 derajat Fahrenheit (57,8 derajat Celcius).
KOI-314c mempunyai diameter sekitar 60% lebih besar daripada Bumi meskipun massa keduanya hampir sama.
Dari kedua parameter itu, peneliti menyimpulkan planet tersebut sangat bergas dan memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen dengan ketebalan mencapai ratusan mil.
Penentuan massa planet dilakukan dengan menggunakan metode relativitas baru yang disebut transit timing variations (TTV). Metode itu sudah digunakan sejak 2010. Metode TTV memungkinkan astronom memperoleh kepastian mengenai ukuran planet bermassa kecil.
Tim juga memantau cahaya KOI-314c terhadap tetangganya, KOI-214b, yang berukuran sama meskipun sekitar empat kali lebih padat.
Penemuan itu sangat menggagumkan karena bukan hanya mengenai keberhasilan pencarian oleh tim astronom, melainkan juga karena mereka berhasil menggabungkan data yang diperoleh dari teleskop angkasa luar Kepler untuk mencari eksobulan di sekitar planet yang berpotensi untuk dihuni. Penemuan mereka ternyata lebih dari yang diharapkan. Hasil penelitian tersebut dimuat dalam The Astrophysical Journal.