Klaim Pembayaran dari Runtuhnya Jembatan di Baltimore Diprediksi akan Lebih Rendah

Tanggal: 28 Mar 2024 11:47 wib.
Pada hari Selasa (26/03), sebuah kapal kontainer bernama Dali menabrak jembatan di Baltimore yang kemudian diperkirakan akan menimbulkan tuntutan kerugian senilai ratusan juta dolar. Kecelakaan tersebut menyebabkan kendaraan terjatuh ke air, keluarga pekerja yang jatuh ke sungai dan diduga tewas, serta kerusakan jembatan yang signifikan. Peristiwa tragis ini juga mengakibatkan kekacauan dalam sistem transportasi di wilayah timur Amerika Serikat.

Dalam situasi ini, para ahli hukum melakukan analisis terhadap kemungkinan pemilik kapal untuk mengurangi tanggung jawabnya. Mereka menyebut bahwa ada celah hukum yang dapat digunakan pemilik kapal untuk membatasi pembayaran atas kerugian yang terjadi. Sebelumnya, celah hukum ini telah dimanfaatkan oleh pemilik kapal Titanic pada tahun 1912.

Kapal Dali sendiri dimiliki oleh Grace Ocean, perusahaan yang berbasis di Singapura. Sedangkan muatan kargo dikelola oleh perusahaan pelayaran Maersk. Dalam kerjasama bisnis mereka, Maersk menyewa kapal Dali milik Grace Ocean.

Martin Davies, direktur Pusat Hukum Maritim Universitas Tulane, memaparkan bahwa undang-undang tahun 1851 dapat membantu untuk menurunkan potensi kerugian yang harus ditanggung pemilik kapal. Undang-undang ini membatasi tanggung jawab pemilik kapal sebatas nilai kapal setelah kecelakaan, ditambah pendapatan yang diperoleh dari pengangkutan barang ke kapal. Meskipun demikian, undang-undang ini disahkan bukan untuk memberikan pembebasan mutlak, namun untuk mencegah perusahaan pelayaran dari mengalami kerugian besar akibat bencana laut.

Lawrence B. Brennan, seorang profesor hukum di Fordham University School of Law, mengungkapkan asumsinya bahwa pemilik kapal Dali akan menggunakan undang-undang tahun 1851 untuk membatasi tanggung jawabnya dalam kasus ini.

Selain mendapat keringanan dari undang-undang, pemilik kapal Dali juga akan mendapatkan bantuan dari asuransi. Sekitar 90% kargo dunia yang berlayar ke laut diasuransikan oleh International Group of Protection and Indemnity Clubs yang mengawasi 12 asosiasi asuransi bersama bagi pemilik kapal. Meskipun demikian, proses klaim asuransi juga memerlukan bukti yang kuat terkait penyebab kecelakaan, apakah disebabkan oleh kelalaian atau kerusakan mekanis.

Bloomberg Intelligence mencatat bahwa kapal Dali diasuransikan oleh Britannia Protection and Indemnity Club, yang merupakan salah satu dari klub-klub asuransi bersama yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran. Sementara itu, perusahaan pelayaran Maersk mungkin tidak akan bertanggung jawab atas kecelakaan ini karena kapal tersebut dioperasikan oleh perusahaan sewaan.

Menanggapi situasi ini, pemilik kapal mungkin akan mencoba untuk mengeluarkannya dari Amerika Serikat. Namun, Otoritas Transportasi Maryland kemungkinan akan berusaha untuk menahan kapal tersebut sementara mereka mengajukan klaim dan mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh kecelakaan ini.

Dengan begitu, meskipun pemilik kapal Dali menghadapi potensi klaim kerugian dalam skala besar akibat kecelakaan yang terjadi, namun dengan menggunakan undang-undang tahun 1851 dan memanfaatkan asuransi, kerugian yang harus ditanggung dapat diperkirakan akan lebih rendah dari total klaim penuh yang ditimbulkan dari kejadian tragis ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved