Sumber foto: Google

Kisah Ribut Uripah: 19 Tahun Hilang, Bertahan Hidup di Hutan Malaysia, dan Akhirnya Pulang

Tanggal: 23 Mar 2025 16:19 wib.
Tampang.com | Kisah Ribut Uripah, tenaga kerja wanita (TKW) asal Batang, Jawa Tengah, menjadi sorotan setelah ia ditemukan di Malaysia setelah 19 tahun dinyatakan hilang. Kepulangannya ke tanah air pada Jumat (21/3/2025) disambut haru oleh keluarga yang selama ini tidak pernah berhenti mencari keberadaannya.

Berangkat ke Malaysia Demi Masa Depan

Ribut memutuskan merantau ke Malaysia pada tahun 2006 karena kesulitan ekonomi. Saat itu, ia harus mencari nafkah demi anaknya yang masih kecil.

"Saya ke Malaysia karena tidak ada pekerjaan di sini. Waktu itu saya punya anak kecil, jadi akhirnya menerima tawaran untuk bekerja di sana," ujar Ribut.

Namun, harapan untuk hidup lebih baik pupus setelah ia bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia. Selama satu tahun, ia tidak menerima gaji dan dilarang keluar rumah oleh majikannya.

Melarikan Diri dan Tinggal di Hutan

Merasa terjebak dalam kondisi yang tidak manusiawi, Ribut akhirnya memutuskan kabur dari rumah majikannya. Ia melarikan diri lewat pintu belakang saat majikannya lengah.

Tanpa dokumen resmi dan tempat tujuan, Ribut bersembunyi di hutan dan akhirnya bertemu dengan sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) lainnya. Mereka tinggal di gubuk-gubuk sederhana di tengah perkebunan, menjalani hidup dengan seadanya.

Bertahan Hidup sebagai Pekerja Serabutan

Untuk menyambung hidup, Ribut bekerja serabutan. Ia melakukan berbagai pekerjaan seperti membersihkan rumput dan mengangkut sampah ke kantor pengelola perkebunan.

"Dibayar sekitar 45 ringgit per hari, tergantung siapa yang mau bayar," katanya.

Selama tinggal di hutan, Ribut hidup tanpa alat komunikasi. Untuk memasak, ia hanya menggunakan kayu bakar. Sementara itu, keluarga di Indonesia sudah kehilangan jejaknya dan berusaha mencari selama bertahun-tahun.

Viral di Media Sosial, Ribut Akhirnya Pulang

Kisah Ribut mulai terungkap setelah sebuah video tentang kehidupannya di Malaysia menjadi viral di media sosial. Video itu akhirnya sampai ke keluarganya di Batang, yang segera mencari bantuan dari berbagai pihak untuk memulangkannya.

Pemerintah desa, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Sosial, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia ikut turun tangan dalam proses pemulangan Ribut. Setelah keluar dari hutan, Ribut sempat tinggal di KBRI selama dua minggu sebelum akhirnya bisa pulang ke Indonesia.

Saat tiba di kampung halaman, pertemuan dengan anaknya menjadi momen yang penuh haru.

"Tadi saya nangis pas ketemu anak saya. Sekarang dia sudah besar dan cantik," ujar Ribut dengan mata berkaca-kaca.

Negara Hadir untuk Membantu

Anggota DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo, yang turut membantu proses pemulangan Ribut, menyatakan bahwa kasus ini menunjukkan peran negara dalam melindungi warganya di luar negeri.

"Alhamdulillah, Ribut sudah sampai di Indonesia dan bertemu keluarganya. Ini bukti bahwa negara hadir untuk rakyatnya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu," ujarnya.

Kisah Ribut Uripah menjadi pengingat tentang tantangan yang dihadapi para pekerja migran Indonesia. Banyak dari mereka berangkat dengan harapan memperbaiki kehidupan, tetapi dihadapkan pada realitas yang jauh dari ekspektasi. Dengan adanya perhatian lebih terhadap perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri, diharapkan kejadian serupa tidak lagi terulang di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved