Sumber foto: BBC

Kisah Anak Muda Korea Selatan yang Siap Perang Melawan Korea Utara

Tanggal: 2 Mei 2024 11:01 wib.
Ani tidak bisa menahan rasa gelisahnya. Sebagai seorang mahasiswa pascasarjana berusia 30 tahun, Kim Jung-ho telah mempersiapkan diri dengan segala perlengkapan bertahan hidup yang cukup untuk bertahan selama 72 jam jika terjadi perang dengan Korea Utara. Dia tidak ingin lengah jika suatu saat terjadi keadaan darurat yang mengharuskan dirinya bertahan hidup.

Perlengkapan bertahan hidup yang dipersiapkan oleh Kim tidak hanya terdiri dari air dan makanan darurat, tetapi juga peta, kompas, rompi pelindung, dan masker gas. Ia bahkan mempertimbangkan situasi di mana perlindungan militer Korea Selatan tidak cukup untuk menjaga keselamatan dirinya. Sebagai salah satu dari 3,1 juta orang pasukan cadangan militer, Kim tidak ingin meremehkan potensi bahaya yang mungkin terjadi.

Sebagai seorang warga yang tinggal di pusat kota Seoul, Kim merasakan kegelisahan yang mendalam jika perang benar-benar pecah. Terbayangnya semua yang ia kenal dan cintai bisa lenyap dalam sekejap hanya karena satu misil membuatnya semakin waspada. Ibu kota Korea Selatan terletak di utara zona demiliterisasi sekitar 48 kilometer dari wilayah tersebut, yang telah dibangun sejak perjanjian gencatan senjata Perang Korea pada tahun 1953.

Namun, ketegangan di Semenanjung Korea akhir-akhir ini semakin meningkat. Korea Utara, yang memiliki senjata nuklir, telah melakukan empat uji coba rudal balistik hanya dalam satu tahun. Pada bulan April, mereka bahkan mengklaim berhasil menguji coba rudal hipersonik baru yang dapat mencapai Guam.

Kim termasuk dalam kelompok kecil anak muda Korea Selatan yang telah mempersiapkan diri di tengah potensi perang dengan Korea Utara. Meskipun jumlah mereka kecil, namun kemudian semakin bertambah. Sekitar 900 orang telah bergabung ke setidaknya empat grup di Kakao, aplikasi pesan instan yang paling populer di Korea Selatan.

Di samping itu, komunitas persiapan perang "The Survival School – Daum Café", yang sudah ada sejak tahun 2010, kini memiliki lebih dari 25.000 anggota. Peningkatan jumlah orang Korea Selatan yang siap berperang baru-baru ini menyoroti kegelisahan yang berkembang terhadap hubungan antara kedua Korea seiring dengan meningkatnya agresivitas Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, pada Januari tahun lalu menggambarkan Korea Selatan sebagai musuh utama mereka dan menyatakan bahwa reunifikasi damai antara kedua Korea menjadi mustahil. Hal ini mendapat perhatian besar karena sebelumnya tidak pernah terjadi.

Survei dari Institut Kajian Media Publik KBS menunjukkan bahwa lebih dari 75% responden merasa cemas atas situasi keamanan saat ini, yang meningkat 19% dari tahun sebelumnya. Konflik-konflik global seperti perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas juga membuat anak muda Korea Selatan lebih peka terhadap risiko geopolitik yang berkembang.

Tidak hanya itu, beberapa anggota kelompok tersebut juga memiliki rencana untuk meninggalkan negara sebelum konflik pecah dengan Korea Utara. Mereka merencanakan belajar bahasa asing, menabung, dan melatih keterampilan baru demi mencari tempat yang lebih aman untuk tinggal.

Seorang laki-laki Korea Selatan yang tidak ingin diungkap identitasnya bahkan telah membangun bunker di rumahnya. Bunker itu dibangun dengan beton tebal, dilengkapi dengan pembangkit listrik dan peralatan memasak agar ia bisa melindungi keluarganya dalam jangka waktu yang lama jika terjadi perang.

Namun, sikap mereka tidak selalu diterima dengan baik oleh masyarakat umum. Banyak yang menilai mereka terlalu sensitif dan terlalu waspada. Bahkan ibu dari salah satu anggota kelompok mengomelinya karena dianggap buang-buang uang untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi perang.

Meski demikian, Kim Jung-ho dan kelompok-kelompok lainnya tetap teguh dengan pendirian mereka. Bagi mereka, persiapan untuk menghadapi perang sama halnya dengan asuransi untuk menjaga keselamatan diri, sebuah langkah preventif yang dianggap penting di tengah ketidakpastian geopolitik yang semakin meningkat di Korea Selatan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved