Sumber foto: website

Kim Jong-un Kirim 12.000 Tentara Korut untuk Bantu Pasukan Rusia

Tanggal: 19 Okt 2024 16:43 wib.
Korea Utara telah mengirim puluhan ribu tentaranya untuk membantu Rusia dalam perang di Ukraina, menurut laporan agen intelijen Korea Selatan. Laporan tersebut menjadi peringatan serius bagi Korea Selatan terhadap potensi ancaman keamanan dari negara tetangganya tersebut.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan keyakinannya bahwa 10.000 tentara Korea Utara dapat bergabung dalam perang bersama pasukan Rusia, berdasarkan laporan intelijen. Hal ini menjadi bukti akan adanya kolaborasi militer antara Korea Utara dan Rusia di konflik di Ukraina.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memanggil untuk diadakannya pertemuan keamanan pada Jumat, (18/10/2024) dan menegaskan perlunya tanggapan dari masyarakat internasional dengan segala cara yang ada. Ketegasan ini menunjukkan besarnya kekhawatiran Korea Selatan atas keterlibatan Korea Utara dalam konflik internasional.

Menurut agen intelijen Korea Selatan, sekitar 1.500 tentara Korea Utara telah tiba di Rusia, dan sumber anonim menyebutkan bahwa jumlah akhirnya bisa mendekati 12.000. Jumlah tersebut merupakan bukti kuat akan keterlibatan besar Korea Utara dalam mendukung pasukan Rusia dalam konflik Ukraina.

Peningkatan keterlibatan militer Korea Utara di Ukraina juga didukung oleh temuan bukti bahwa Korea Utara memasok amunisi ke Rusia. Hal ini baru-baru ini ditunjukkan dengan ditemukannya sebuah rudal di wilayah Poltava, Ukraina yang berasal dari Korea Utara.

Kerja sama antara Moskow dan Pyongyang juga semakin terlihat dengan adanya kunjungan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari ulang tahun Putin, yang disebutnya sebagai “kawan terdekatnya.” Hal ini menunjukkan hubungan erat antara kedua negara tersebut.

Tuduhan dari Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan muncul beberapa hari setelah sumber intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa tentara Rusia sedang membentuk unit Korea Utara. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan Korea Utara telah direncanakan dengan matang oleh pihak Rusia.

Pada Kamis, (17/10/2024) kepala intelijen Ukraina Kyrylo Budanov mengklaim bahwa hampir 11.000 tentara infanteri Korea Utara berlatih di Rusia timur untuk berperang di Ukraina. Informasi ini menunjukkan bahwa keterlibatan Korea Utara bukanlah isu kecil dalam konflik Ukraina.

Budanov juga menambahkan bahwa Korea Utara akan menggunakan peralatan dan amunisi Rusia, dan kelompok pertama yang terdiri dari 2.600 tentara akan dikirim ke wilayah Kursk barat Rusia, tempat Ukraina menguasai sejumlah permukiman setelah melancarkan serangannya pada Agustus. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan Korea Utara sangat signifikan dalam membantu pasukan Rusia di front Ukraina.

Putin juga telah memperkenalkan rancangan undang-undang untuk meratifikasi pakta militer yang ia buat dengan Kim Jong-un, yang berjanji bahwa Rusia dan Korea Utara akan saling membantu jika terjadi “agresi” terhadap salah satu negara. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua negara untuk saling mendukung dalam konflik internasional.

Agen intelijen Korea Selatan, NIS, juga mengungkapkan bahwa pasukan Korea Utara sedang berlatih di pangkalan Rusia di Vladivostok, Ussuriysk, Khabarovsk, dan Vlagoveshensk. Foto udara wilayah Ussuriysk dan Khabarovsk yang dirilis oleh NIS menunjukkan bahwa tempat-tempat tersebut merupakan lokasi berkumpulnya pasukan Korea Utara di Rusia. Hal ini menjadi bukti jelas akan keterlibatan besar Korea Utara di Ukraina.

Selain latihan militer, NIS juga telah menemukan bahwa sejak Agustus, Korea Utara telah mengirimkan 13.000 kontainer pengiriman yang membawa peluru, rudal, dan roket anti-lapis baja ke Rusia. Jumlah besar ini menunjukkan bahwa keterlibatan Korea Utara sangat signifikan dalam mendukung pasukan Rusia di konflik Ukraina.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved