Sumber foto: google

Kim Jong Un Ajak Warga Korut Ucap Sumpah Setia di Ulang Tahun yang ke-40

Tanggal: 12 Mei 2024 15:20 wib.
Kim Jong Un meminta warga Korea Utara untuk menyatakan sumpah setia, pada hari ulang tahunnya yang ke-40. Berdasarkan foto-foto yang dirilis oleh South and North Development Institute (SAND), lembaga penelitian yang berbasis di Seoul, Korea Selatan, pengucapan sumpah setia tersebut diduga berlangsung pada tanggal 8 Januari, bertepatan dengan ulang tahun Kim ke-40 tahun.

Menurut SAND, tindakan tersebut menandakan pergeseran ke arah ketegasan politik oleh Kim Jong Un, yang saat itu memulai tahun ke-13 kekuasaannya. Hal ini dianggap sebagai sebuah langkah yang berbeda dari pendekatan politik yang dilakukan oleh pendahulunya. 

Tradisionalnya, Korea Utara tidak pernah merilis informasi terkait tanggal lahir pemimpinnya, termasuk Kim Jong Un. Biasanya, upacara pengucapan sumpah setia dilakukan bertepatan dengan ulang tahun ayah dan kakeknya yang pernah memimpin negara itu. Namun, Presiden SAND Choi Kyong-hui menyatakan bahwa Korea Utara bisa menetapkan ulang tahun Kim sebagai hari jadi resmi secepatnya pada tahun mendatang.

Kabar mengenai pengucapan sumpah setia oleh warga kepada Kim Jong Un telah memicu diskusi mengenai pengkultusan terhadap pemimpin Korea Utara saat ini. Sebuah agen tur Barat yang memiliki mitra di Pyongyang menyatakan bahwa pemerintah Korea Utara untuk pertama kalinya tidak lagi menyebut ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada 15 April, sebagai "Hari Matahari". 

Sejak berdirinya, pemimpin Korea Utara telah memperkuat kekuasaannya dengan membangun kultus kepribadian di sekitarnya. Rachel Minyoung Lee, anggota dari agen tur Barat program 38 North, mengatakan bahwa hal ini merupakan bagian dari upaya Korea Utara untuk lebih memperkuat propaganda kepemimpinan Kim Jong Un. Dia mencatat bahwa meskipun hal ini bukan sesuatu yang baru, namun tindakan tersebut terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun.

Pada bulan April sebelumnya, Korea Utara juga merilis lagu baru yang menampilkan partisipasi warga dari berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak, tentara, hingga staf medis. Mereka dengan semangat menyanyikan lagu yang memuji pemimpin Korea Utara, seperti "Kim Jong Un sang pemimpin besar". Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Korea Utara terus menggalakkan adorasi terhadap Kim Jong Un melalui berbagai cara, termasuk melalui media dan acara-acara resmi.

Dengan adanya pengucapan sumpah setia dan praktik pengkultusan terhadap pemimpin, hal ini menunjukkan bahwa Korea Utara terus melakukan upaya untuk memperkuat dominasi dan pengaruh kepemimpinan Kim Jong Un di dalam negeri. Meskipun hal ini dinilai sebagai langkah yang lazim dalam berbagai rezim otoriter, namun hal ini juga menunjukkan bahwa adorasi terhadap pemimpin Korea Utara terus dipelihara dan diperkuat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved