Kewaspadaan Jamaah Naftar Awal dalam Tawaf Ifadah

Tanggal: 10 Jun 2025 11:20 wib.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi mengeluarkan imbauan kepada para jamaah haji Indonesia agar tidak terburu-buru dalam melaksanakan tawaf ifadah. Hal ini disebabkan oleh situasi yang akan sangat padat di Makkah, terutama menjelang tanggal 12 Dzulhijah.

"Untuk jamaah yang melakukan nafar awal, kami sangat menyarankan agar mereka melaksanakan tawaf ifadah pada waktu-waktu yang lebih senggang. Kecuali, bagi mereka yang telah terjadwal untuk pulang dalam kloter-kloter awal," jelas Hilman Latief, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, saat menjelaskan situasi di Makkah pada Minggu lalu.

Hilman menekankan bahwa saat ini banyak jamaah haji dari berbagai negara yang juga akan melaksanakan nafar awal dan berbondong-bondong menuju Makkah, sehingga kondisi di Masjidil Haram diprediksi akan sangat ramai. Hal ini juga akan berdampak pada lambatnya pergerakan bus yang mengangkut para jamaah haji.

"Dengan banyaknya jamaah yang bergerak menuju kota suci ini, kami berharap agar jamaah dapat memahami situasi yang akan terjadi. Proses perjalanan dengan bus juga diprediksi akan terganggu, mirip dengan kemacetan yang sering terlihat. Kami ingin semua jamaah dapat menyadari dan bersiap untuk itu," tambahnya.

Hilman berharap agar jamaah haji Indonesia senantiasa mematuhi arahan dari petugas maupun pihak otoritas Arab Saudi. Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan selama pelaksanaan ibadah. "Kami sangat berharap agar seluruh proses haji dapat berlangsung dengan baik, di mana setiap anggota kelompok dapat berkoordinasi dengan pendamping masing-masing dan tetap menjaga keselamatan diri," ujarnya lebih lanjut.

Sejak Jumat, 6 Juni, atau 10 Dzulhijah, jamaah haji Indonesia telah menjalani ritual lempar jumrah. Aktivitas ini akan dilanjutkan pada hari tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah, yang bertepatan dengan tanggal 7, 8, dan 9 Juni. 

Para jamaah yang memilih untuk melakukan nafar awal harus memastikan diri meninggalkan Mina sebelum midnight pada 12 Dzulhijah. Jika mereka masih berada di Mina menjelang malam tersebut, maka mereka akan diharuskan untuk melanjutkan lempar jumrah pada 13 Dzulhijah dan mengikuti pengaturan nafar tsani.

Setelah melakukan lempar jumrah, jamaah masih memiliki rangkaian ibadah selanjutnya, yakni tawaf ifadah, sa’i, dan tahalul akhir. Tiket untuk bebas dari segala larangan ihram baru akan diberikan setelah semua rangkaian ibadah tersebut dilaksanakan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved