Ketika Cuaca Panas Sering Merasa Lelah dan Ngantuk, Kenapa?

Tanggal: 3 Okt 2017 21:25 wib.
Tampang.com - Panas matahari memang menjadi salah satu nikmat yang diberikan pada kita. Namun, ketika cuaca panas kita harus menyediakan tenaga lebih untuk beraktivitas. Hal ini karena ketika cuaca panas, tubuh akan lebih cepat lemah dan lesu, akhirnya menjadi mengantuk.

Dr Michele Casey, direktur medis regional Duke Health di Carolina Utara, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa alasan terjadinya hal ini. Hal ini karena tubuh manusia bekerja lebih keras untuk menjaga suhu di dalam tubuh tetap dingin. Akibatnya, tubuh menjadi lebih cepat lelah dari biasanya.

Ketika dilanda panas, tubuh melebarkan pembuluh darah atau yang dikenal dengan vasodilatasi. Hal ini memungkinkan lebih banyak darah mengalir di dekat permukaan kulit untuk meredam panas di permukaan. Inilah mengapa kulit memerah ketika kepanasan.

Selain itu, tubuh juga akan mengeluarkan keringat yang bertugas mendinginkan kulit. Untuk melakukan pekerjaan ekstra ini, jantung pun bekerja lebih dari biasanya.

"Semua pekerjaan itu - meningkatkan detak jantung Anda dan tingkat metabolisme Anda - membuat Anda merasa lelah atau mengantuk," kata Casey.

Dikutip dari laman Live Science, sinar matahari yang menerpa kulit akan menyebabkan perubahan pigmen, keriput, dan luka bakar. Saat kulit terbakar, tubuh mengangkut cairan dari bagian lain ke area yang terbakar untuk penyembuhan. Maka, tubuh menjadi kekurangan cairan dan berujung pada lebih cepat kelelahan.

"Perubahan kimiawi ini menyebabkan kelelahan karena tubuh Anda sedang memperbaiki kerusakan," kata Casey.

Oleh karena itu, Casey pun menganjurkan untuk tidak menenggak minuman beralkohol yang dingin untuk menurunkan suhu tubuh. Sebab, alkohol bersifat diuretik yang justru akan meningkatkan dehidrasi. Solusi terbaik adalah menenggak air dan makan makanan ringan rasa asin.

Jika mengalami gejala kepanasan akut, seperti keringat banyak, nadi berdenyut cepat, dan hendak pingsan; Casey mengarankan Anda untuk segera menemui dokter.

"Jika itu terjadi, kami sarankan Anda ke tempat yang sejuk, minum air putih, dan menemui dokter jika gejalanya tidak membaik dalam waktu sekitar satu jam," kata Casey.

Sementara itu, sengatan panas (heat stroke), yakni ketika suhu tubuh menjadi 57,7 derajat celcius, adalah kondisi yang lebih serius. Untuk menangani kondisi ini, dibutuhkan perawatan darurat untuk mencegah kerusakan pada otak, jantung, ginjal dan otot.

Gejalanya meliputi suhu tubuh tinggi, mual, muntah, sakit kepala dan perubahan perilaku, seperti kebingungan, agitasi atau iritabilitas. Gejala lainnya adalah samar bicara, kejang atau koma.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved