Sumber foto: Google

Ketegangan Diplomatik Memuncak: Israel Larang Delegasi Prancis, Paris Bereaksi Keras

Tanggal: 30 Apr 2025 08:47 wib.
Tampang.com | Ketegangan hubungan antara Israel dan Prancis kembali mencuat setelah pemerintah Israel melarang dua delegasi Prancis masuk ke wilayahnya. Keputusan ini langsung menuai protes dari Kementerian Luar Negeri Prancis, yang menilai tindakan tersebut sebagai langkah yang tidak dapat diterima dan berpotensi merusak hubungan bilateral kedua negara.

Larangan itu diberlakukan terhadap delegasi dari Jaringan Kerja Sama Desentralisasi untuk Palestina dan Asosiasi Solidaritas Prancis-Palestina (AFPS). Israel menuduh AFPS memiliki hubungan dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), yang telah dikategorikan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Delegasi Diisi Pejabat Terpilih, Paris Desak Israel Batalkan Larangan

Delegasi yang ditolak masuk tersebut terdiri dari sejumlah pejabat terpilih asal Prancis. Meskipun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari perwakilan kedua organisasi tersebut, Kementerian Luar Negeri Prancis menyampaikan protes keras terhadap langkah Israel.

“Keputusan ini kontraproduktif dan berpotensi merusak hubungan antara kedua negara,” demikian bunyi pernyataan resmi Kemenlu Prancis, Selasa (29/4/2025). Mereka juga menolak keras tudingan Israel yang mengaitkan organisasi-organisasi tersebut dengan kelompok teroris.

Paris mendesak Tel Aviv untuk mencabut larangan dan menilai tuduhan publik yang disampaikan Kedutaan Besar Israel di Prancis sebagai “hal yang tidak dapat diterima” secara diplomatik.


Dampak Ketegangan Politik Gaza ke Hubungan Internasional

Hubungan antara Prancis dan Israel memang tengah berada di titik sensitif, terutama sejak meningkatnya konflik di Jalur Gaza. Awal April lalu, Presiden Emmanuel Macron menyatakan bahwa Prancis sedang mempersiapkan langkah untuk secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina pada Juni 2025. Pernyataan ini memicu kecaman keras dari pemerintah Israel, yang menganggap langkah tersebut sebagai "hadiah bagi terorisme".

Israel pun membela tindakannya menolak delegasi dengan alasan keamanan nasional. Dalam pernyataan Kedutaan Besar Israel di Prancis, mereka menegaskan bahwa negara berhak menolak masuknya pihak-pihak yang dianggap berpotensi mengancam eksistensi dan keamanan negaranya.

“Israel berhak menolak kunjungan dari organisasi yang berusaha mendelegitimasi eksistensi negara kami,” ujar pernyataan itu. Kedutaan juga menyarankan anggota delegasi yang ingin tetap mengunjungi Israel untuk melakukannya dalam kapasitas pribadi dan melalui jalur diplomatik resmi.


Ketegangan Diplomatik Bisa Berlanjut?

Insiden ini menambah panjang daftar gesekan diplomatik antara Israel dan negara-negara Eropa yang mulai menunjukkan sikap lebih tegas terhadap isu Palestina. Jika tidak segera diredakan, konflik ini dikhawatirkan akan memperburuk kerja sama bilateral, termasuk di bidang perdagangan, pendidikan, dan teknologi.

Dengan Prancis yang terus mendorong pengakuan Palestina dan Israel yang bersikap keras terhadap dukungan terhadap Palestina, hubungan kedua negara diperkirakan akan tetap panas dalam waktu dekat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved