Sumber foto: website

Kesabaran Moskow Mulai Menipis Usai Serangan Ukraina Terus Hantam Kota Rusia hingga Kilang Minyak

Tanggal: 13 Sep 2024 07:41 wib.
Kesabaran Rusia terlihat sudah mulai menipis setelah serangan Ukraina yang berulang kali terhadap kota-kota Rusia hingga kilang minyak dalam beberapa hari terakhir. Bahkan serangan ini juga menghantam elemen-elemen sistem peringatan dini nuklirnya. Hal ini membuat situasi semakin memanas di kawasan Eropa.

"Eskalasi yang terus-menerus dapat menyebabkan konsekuensi serius," kata Presiden Rusia Vladimir Putin kepada wartawan di Tashkent. Ia menyoroti timbulnya tekanan dan ancaman yang semakin besar dari Ukraina, yang dapat membahayakan keamanan nasional Rusia.

"Sulit untuk mengatakannya, apakah mereka menginginkan konflik global?," ujarnya. Putin menyatakan kekhawatirannya akan potensi eskalasi konflik yang dapat melibatkan banyak pihak dan berdampak secara global.

Selain itu, Putin mengatakan serangan Ukraina terhadap Rusia dengan senjata jarak jauh akan membutuhkan bantuan satelit, intelijen, dan militer Barat, sehingga Barat akan terlibat langsung. Hal ini memperumit dinamika konflik yang semakin meluas.

Ketika ditanya oleh televisi pemerintah Rusia tentang legitimasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Putin mengatakan bahwa satu-satunya otoritas yang sah di Ukraina saat ini adalah parlemen, dan bahwa pimpinannya harus diberi kekuasaan. Hal ini menunjukkan bahwa Rusia tidak mengakui kepemimpinan Zelensky, yang dapat memperumit kerja sama antara kedua negara.

Sementara itu, Ukraina menegaskan harus dapat menyerang balik garis pertahanan Rusia, termasuk wilayah kedaulatan Rusia, untuk melawan. Hal ini menunjukkan bahwa Ukraina bersikeras untuk melindungi diri dan menjaga kedaulatannya, meskipun dalam situasi yang sulit akibat konflik yang terus berlanjut.

Zelensky belum menghadapi pemilu meskipun masa jabatannya berakhir, karena Ukraina sedang dalam keadaan darurat militer yang diberlakukan setelah invasi. Masa depan politik di Ukraina pun menjadi semakin tidak pasti akibat konflik yang terus berlanjut.

Rusia, yang menguasai 18% wilayah Ukraina, tengah maju dan telah membuka front baru di wilayah Kharkiv, yang memicu perdebatan di Barat tentang apa lagi yang dapat dilakukan setelah memberikan bantuan, senjata, dan intelijen senilai ratusan miliar dolar kepada Kyiv. Langkah agresif Rusia ini menjadi kekhawatiran utama bagi pihak Barat, yang berusaha mencari solusi untuk menghentikan eskalasi konflik.

Para pemimpin Barat dan Ukraina telah meremehkan peringatan Rusia tentang risiko perang yang lebih luas yang melibatkan Rusia, kekuatan nuklir terbesar di dunia, dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), aliansi militer terkuat di dunia yang dipimpin oleh AS. Hal ini menunjukkan bahwa situasi konflik ini semakin kompleks dan memerlukan kehati-hatian dalam menangani dampaknya.

Sampai saat ini, konflik antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda penyelesaian yang jelas. Ketegangan dan ancaman semakin membesar di kawasan Eropa, sehingga perlunya solusi diplomasi yang dapat mengakhiri konflik ini tanpa menimbulkan dampak yang lebih luas bagi kedua belah pihak maupun kawasan internasional secara keseluruhan. Dukungan dari komunitas internasional juga diperlukan agar dapat mencapai solusi yang tepat dan berkelanjutan dalam penyelesaian konflik ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved