Kereta Prancis Belum Pulih dari Sabotase, 800 Ribu Orang Terdampak
Tanggal: 5 Agu 2024 08:30 wib.
Lalu lintas di tiga jalur kereta cepat utama Prancis belum pulih sepenuhnya pada Sabtu (27/7), setelah terjadi serangkaian sabotase yang merusak sebagian besar jaringan kereta api jelang upacara pembukaan Olimpiade 2024 di Paris. Hanya 7 dari 10 kereta akan beroperasi pada hari Sabtu di tiga rute utama dengan penundaan rata-rata satu hingga dua jam, kata perusahaan kereta api negara SNCF.
Kathleen Cuvellier, yang berbicara di kota utara Lille, mengatakan bahwa perjalanan menuju Avignon di selatan sekarang akan menjadi sangat mengganggu. Perjalanan harus dilakukan dengan menggunakan kereta yang lebih lambat ke Paris terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Avignon. Ia juga menyatakan bahwa waktu tempuh yang semula empat jam menjadi tujuh jam.
Cecile Bonnefond, yang seharusnya melakukan perjalanan dari Lille ke kota barat Nantes melalui kereta, mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki pilihan lain karena keretanya dibatalkan. Situasi ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Prancis, khususnya dalam hal transportasi.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pembakaran terkoordinasi pada malam hari terhadap kotak kabel di persimpangan yang dipilih secara strategis di utara, barat daya, dan timur ibu kota Prancis, tempat upacara pembukaan Olimpiade digelar pada Jumat malam. Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran akan keamanan infrastruktur transportasi di Prancis.
Selain itu, lalu lintas akan tetap terganggu hingga Minggu di jalur utara menuju Lille dan Brussels, tetapi akan berangsur membaik di jalur Atlantik menuju Brittany dan barat daya, kata SNCF. Jalur timur menuju Strasbourg dan Jerman sebagian besar telah kembali normal. Meskipun demikian, perusahaan kereta api SNCF menyatakan bahwa kerugian yang terjadi akibat sabotase tersebut cukup besar.
Pada malam hari, petugas kereta api SNCF bekerja keras dalam kondisi sulit di tengah hujan untuk memungkinkan perbaikan lalu lintas di jalur berkecepatan tinggi yang terkena dampak sabotase. Serangan terkoordinasi yang terjadi pada pukul 4:00 pagi (0200 GMT) Jumat dini hari membuat kabel serat optik terpotong dan terbakar. Kabel ini berperan penting dalam mengirimkan informasi keselamatan kepada masinis kereta.
SNCF memperkirakan sekitar 250 ribu penumpang terkena dampak pada hari Jumat. Menteri transportasi junior Patrice Vergriete bahkan memperkirakan bahwa 800 ribu orang bisa terdampak selama tiga hari. Jumlah ini cukup besar dan menunjukkan bahwa tindakan sabotase tersebut telah memberikan dampak yang signifikan terhadap mobilitas masyarakat Prancis.
Pada sisi lain, banyak pelancong sedang dalam perjalanan ke ibu kota Prancis untuk menyaksikan dimulainya Olimpiade, sementara yang lain berharap untuk melakukan perjalanan ke arah yang berlawanan untuk memulai liburan musim panas mereka. Dengan begitu banyak orang yang terdampak, situasi ini menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan yang cukup besar.
Dengan adanya serangan sabotase ini, SNCF telah memberikan instruksi bahwa pelanggannya akan dihubungi melalui pesan teks dan email untuk mengonfirmasi jalannya kereta mereka. Tindakan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan memastikan keamanan bagi penumpang.
Peristiwa sabotase ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur transportasi terhadap tindakan kriminal. Bahwa tindakan sepele seperti membakar atau merusak kabel-kabel dapat memberikan dampak begitu besar terhadap mobilitas masyarakat. Hal ini juga menyoroti pentingnya keamanan dalam menjaga infrastruktur kunci seperti sistem transportasi. Dalam menyikapi hal ini, pemerintah Prancis harus meningkatkan perlindungan terhadap infrastruktur kritikal tersebut agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.