Kereta Cepat Prancis Disabotase, Intelijen Selidiki Dalang di Balik Serangan
Tanggal: 4 Agu 2024 14:32 wib.
Intelijen Prancis sedang berupaya mengidentifikasi siapa dalang di balik tindakan sabotase yang dilakukan di beberapa rute kereta cepat tersebut. Insiden itu, berujung gangguan jelang pembukaan Olimpiade Paris 2024.
Operator kereta api nasional Perancis, SNCF, mengatakan, lumpuhnya jaringan kereta api TGV berkecepatan tinggi di negara itu oleh para pelaku pembakaran pada hari Jumat 26 Juli 2024, menunjukkan adanya rencana yang akan menimbulkan kerusakan serius. Sistem transportasi Prancis mengalami gangguan parah akibat tindakan vandalisme, yang terjadi pada hari yang sama dengan pembukaan Olimpiade di Paris.
CEO SNCF, Jean-Pierre Farandou mengatakan pihak yang berada di belakang para penyerang telah dengan hati-hati memilih bagian mana dari jaringan kereta api yang akan dijadikan target.“Tempat-tempat tersebut dipilih secara khusus karena memiliki dampak paling serius karena setiap kebakaran memutus dua jalur (rel),” kata Farandou. Ia mengatakan, serangan tersebut berdampak 800.000 orang. Perusahaan kereta api mengatakan mereka akan memastikan transportasi untuk semua delegasi Olimpiade, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Serangan di Hari Jumat
Tiga serangan pembakaran telah menghancurkan kotak kabel di persimpangan strategis jaringan kereta api. Lalu lintas di jalur berkecepatan tinggi antara Lille dan Paris dihentikan setelah serangan di kawasan Arras. Pada rute antara Paris dan Perancis timur, perusahaan mengatakan vandalisme antara Metz dan Nancy sangat mengganggu lalu lintas. Lalu lintas juga dipotong di jalur Atlantik, setelah sabotase di mana jalur tersebut terbagi menjadi Brittany dan Prancis barat daya.
Ada juga upaya sabotase yang digagalkan di jalur tenggara dari Paris. Menyusul serangan besar-besaran yang bertujuan melumpuhkan jaringan jalur berkecepatan tinggi, sejumlah besar kereta dialihkan atau dibatalkan," cuit SNCF pada hari sebelumnya. Operator menambahkan bahwa situasi ini akan berlangsung "setidaknya sepanjang akhir pekan selama perbaikan dilakukan."
Sementara itu Eurostar mengatakan akan membatalkan seperempat dari seluruh layanan jaringan Paris dan Brussels ke London pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, meminta penumpang untuk menunda perjalanan jika memungkinkan.
Penumpang di negara-negara UE lainnya terdampar
Para penumpang dan wisatawan yang berusaha mencapai Paris dari negara-negara Eropa lainnya terjebak dalam gangguan ini setelah layanan kereta api mereka juga terkena pembatalan atau penundaan.
Rodger Dalton sedang transit melalui Brussel dari Selandia Baru untuk mencoba menonton keponakannya berkompetisi di Olimpiade pada hari Sabtu ketika dia mengetahui keretanya dibatalkan.“Kami mencoba memikirkan langkah terbaik berikutnya,” katanya kepada DW. "Kami sudah punya keluarga di sana jadi kami berusaha untuk sampai ke sana.. semoga kami bisa sampai di sana tepat waktu!"
Jolie, ibu empat anak yang berusaha membawa keluarganya pulang ke Paris setelah berlibur di Brussel, melihat keretanya dari Brussel tertunda. “Sulit dengan anak-anak,” katanya. “Kami tidak punya pilihan, kami hanya harus menunggu.”
Siapa yang mungkin berada di balik gangguan ini?
Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal menulis di platform media sosial X bahwa badan intelijen negaranya telah dikerahkan untuk melacak para pelaku. Ia menggolongkan vandalisme sebagai "tindakan sabotase", yang "disiapkan dan dikoordinasikan".