Sumber foto: Canva

Kenapa Banyak Negara Eropa Punya Sistem Transportasi Kereta Cepat?

Tanggal: 29 Agu 2025 07:47 wib.
Kereta cepat adalah pemandangan umum di banyak negara Eropa. Jaringan rel yang membentang dari Paris ke Frankfurt, dari Madrid ke Barcelona, atau dari Milan ke Roma bukan sekadar moda transportasi, melainkan tulang punggung konektivitas yang efisien. Di saat sebagian besar negara lain masih mengandalkan jalur konvensional, Eropa telah berinvestasi besar pada kereta berkecepatan tinggi. Keputusan ini bukan tanpa alasan, melainkan hasil dari kombinasi visi politik, kebutuhan ekonomi, dan komitmen lingkungan yang kuat.

Konektivitas Geografis dan Kepadatan Populasi

Salah satu alasan utama Eropa merangkul kereta cepat adalah geografis dan kepadatan populasinya. Benua ini relatif kecil dan memiliki banyak negara yang berdekatan. Jarak antara kota-kota besar di berbagai negara seringkali hanya beberapa ratus kilometer. Jarak tempuh ini terlalu jauh untuk perjalanan mobil yang lambat dan melelahkan, tetapi terlalu dekat untuk penerbangan yang memakan banyak waktu di bandara. Kereta cepat mengisi celah ini dengan sempurna.

Misalnya, perjalanan dari Paris ke London atau dari Brussels ke Amsterdam bisa ditempuh dalam waktu kurang dari dua jam dengan kereta cepat, jauh lebih efisien daripada proses check-in, boarding, dan pengambilan bagasi di bandara. Jaringan yang terintegrasi ini memungkinkan warga Eropa untuk bepergian antarnegara dengan mudah, seolah-olah mereka hanya bepergian antar kota. Kepadatan penduduk di kota-kota besar juga mendukung keberlanjutan ekonomi sistem ini, karena permintaan penumpang selalu tinggi.

Keunggulan Ekonomi dan Logistik

Pembangunan dan operasional kereta cepat menelan biaya yang sangat besar, tetapi investasi ini dianggap sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi. Kereta cepat membuka jalur baru untuk perdagangan dan pariwisata. Mereka memungkinkan pebisnis untuk melakukan perjalanan day-trip (pergi-pulang di hari yang sama) antar kota-kota yang berjauhan, memfasilitasi pertemuan dan transaksi bisnis. Ini meningkatkan produktivitas dan dinamika ekonomi regional.

Dari sisi logistik, kereta cepat menawarkan keandalan dan ketepatan waktu yang sulit ditandingi oleh moda transportasi lain. Keterlambatan penerbangan akibat cuaca atau kemacetan di jalan raya tidak menjadi masalah utama bagi kereta. Selain itu, stasiun kereta cepat biasanya terletak di pusat kota, tidak seperti bandara yang seringkali berada di pinggiran kota. Lokasi strategis ini menghemat waktu dan biaya transportasi tambahan bagi para penumpang.

Investasi pada kereta cepat juga menciptakan ribuan lapangan kerja, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga operasional dan pemeliharaan. Ini menjadi stimulus ekonomi yang signifikan bagi negara-negara yang terlibat. Jaringan ini juga mendukung pariwisata, karena turis bisa dengan mudah mengunjungi beberapa kota besar dalam satu perjalanan, yang pada gilirannya mendongkrak pendapatan pariwisata.

Komitmen Lingkungan dan Keberlanjutan

Di tengah isu perubahan iklim, Eropa memiliki komitmen kuat untuk mengurangi emisi karbon. Industri transportasi, khususnya penerbangan dan kendaraan pribadi, adalah salah satu penyumbang emisi terbesar. Kereta cepat menawarkan solusi ramah lingkungan yang jauh lebih baik dibandingkan pesawat atau mobil.

Kereta cepat modern menggunakan listrik, yang sumbernya bisa berasal dari energi terbarukan. Jejak karbon per penumpang dari perjalanan kereta cepat jauh lebih rendah dibandingkan penerbangan dengan rute yang sama. Dengan menawarkan alternatif yang cepat, nyaman, dan efisien, pemerintah Eropa berhasil mendorong banyak orang untuk beralih dari pesawat atau mobil ke kereta. Hal ini sejalan dengan target Green Deal Uni Eropa untuk menjadi benua netral karbon pada tahun 2050. Investasi ini bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

Sejarah Panjang dan Visi Politik yang Kuat

Kebanyakan sistem kereta cepat di Eropa tidak dibangun dalam semalam. Mereka adalah hasil dari perencanaan jangka panjang dan visi politik yang kuat yang dimulai sejak dekade lalu. Negara-negara seperti Prancis dan Jerman telah mengembangkan teknologi kereta cepat mereka sendiri (TGV dan ICE) sejak tahun 1960-an dan 1970-an. Pengalaman puluhan tahun ini memungkinkan mereka untuk terus menyempurnakan teknologi, membangun infrastruktur, dan mengatasi tantangan operasional.

Keputusan untuk berinvestasi pada kereta cepat sering kali didasari oleh keyakinan bahwa transportasi yang efisien adalah kunci untuk kemajuan bangsa. Pemerintah melihat kereta cepat bukan hanya sebagai proyek infrastruktur, tetapi sebagai alat untuk menyatukan negara dan benua, meningkatkan kualitas hidup, dan memimpin dalam inovasi teknologi. Visi ini didukung oleh pendanaan publik yang besar dan kerja sama antarnegara melalui Uni Eropa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved