Kembali ke Reruntuhan, Warga Gaza: “Rasanya Seperti Bangkit Menuju Surga”
Tanggal: 29 Jan 2025 09:59 wib.
Tampang.com | Puluhan ribu warga Palestina berbondong-bondong kembali ke rumah mereka di Gaza pada Senin (27/1/2025). Meskipun mengetahui bahwa rumah mereka telah hancur akibat perang, semangat dan kegembiraan untuk kembali pulang tetap terpancar dari wajah mereka.
“Kami ingin pergi ke reruntuhan rumah, kami ingin hidup semampu kami,” kata seorang pria dari Tal al-Hawa, seperti dilansir oleh Alhurra News. Bagi warga Gaza, meski hanya kembali ke puing-puing, itu tetaplah rumah, tempat mereka menjalani kehidupan bersama keluarga dan komunitas.
Gencatan Senjata Membuka Jalan Pulang
Kembalinya ribuan warga Gaza ini merupakan hasil dari kesepakatan gencatan senjata yang telah dicapai antara Israel dan Hamas pada Minggu (19/1/2025). Kesepakatan ini menjadi harapan baru setelah beberapa bulan terakhir diwarnai oleh peperangan yang mematikan dan menghancurkan banyak infrastruktur di wilayah tersebut.
Jalan Ar Rasyid, salah satu jalan utama di Gaza, kini dipenuhi warga yang membawa barang-barang seadanya. Jalan ini sebelumnya menjadi saksi bisu konflik berkepanjangan, tetapi hari ini berubah menjadi jalur harapan bagi mereka yang pulang ke tempat asal mereka, meski hanya untuk menemukan reruntuhan.
Semangat Warga Gaza
Bagi warga Gaza, kembali ke reruntuhan rumah bukan hanya soal fisik, tetapi juga semangat untuk bertahan hidup. “Kami tidak memiliki banyak pilihan, tetapi kami tetap bersyukur. Pulang ke tempat ini rasanya seperti bangkit menuju surga,” ujar seorang ibu yang membawa anak-anaknya melewati jalan penuh puing-puing.
Banyak keluarga yang kini harus memulai dari nol, membangun kembali apa yang telah hancur. Di tengah segala keterbatasan, warga Gaza saling menguatkan satu sama lain untuk tetap bertahan. Solidaritas dan kebersamaan menjadi modal utama mereka menghadapi situasi sulit ini.
Dampak Perang pada Gaza
Selama berbulan-bulan konflik, Gaza menjadi zona perang dengan infrastruktur yang porak-poranda. Ribuan rumah hancur, fasilitas umum rusak, dan akses terhadap kebutuhan dasar seperti air bersih dan listrik menjadi sangat terbatas. Namun, bagi sebagian besar warga Gaza, tidak ada tempat lain untuk dituju.
Organisasi kemanusiaan internasional kini mulai bekerja sama dengan otoritas lokal untuk memberikan bantuan darurat. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam membangun kembali rumah-rumah dan memulihkan kehidupan yang telah terhenti.
Harapan di Tengah Reruntuhan
Meskipun situasi di Gaza jauh dari ideal, warga tetap membawa harapan di tengah segala keterbatasan. Bagi mereka, setiap langkah yang diambil menuju rumah adalah bagian dari perjuangan untuk bangkit.
“Kami ingin dunia melihat bahwa kami tetap hidup, meski dalam keadaan seperti ini. Kami ingin anak-anak kami tumbuh dengan harapan, bukan ketakutan,” ucap seorang pria yang mencoba mendirikan tenda di atas reruntuhan rumahnya.
Pesan untuk Dunia
Warga Gaza ingin agar dunia tidak melupakan mereka. Konflik yang terus berlangsung telah menelan banyak korban, dan kini saatnya perdamaian diberi ruang untuk tumbuh. Melalui gencatan senjata ini, mereka berharap tidak hanya untuk membangun kembali rumah, tetapi juga masa depan yang lebih baik.
Pulang ke reruntuhan adalah langkah awal bagi warga Gaza untuk bangkit. Mereka membawa pesan keteguhan dan keberanian kepada dunia: meski diterpa konflik, mereka tidak akan pernah menyerah. Di balik kehancuran, ada harapan baru untuk kehidupan yang lebih baik.