Sumber foto: website

Kekuatan Militer Jepang 2024, Ternyata Masuk 10 Besar Terkuat di Dunia

Tanggal: 16 Nov 2024 22:42 wib.
Jepang telah menunjukkan kesiapannya dalam memperkuat kekuatan militernya, setelah bertahun-tahun bergantung pada dukungan militer dari Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan geopolitik di kawasan Asia-Pasifik yang semakin kompleks.

Menurut laporan Army Technology, sejak Perang Dunia II, Jepang telah menjalankan kebijakan isolasi damai yang semula merupakan hasil paksaan, namun kemudian diadopsi secara internal. Namun, dengan adanya perubahan dalam situasi keamanan global, seperti kebangkitan China sebagai kekuatan besar yang berupaya mendominasi kawasan Asia-Pasifik barat, Jepang semakin merasa rentan. Tatanan dunia multi-polar yang dipimpin oleh China semakin memperbesar pengaruhnya di kawasan ini, mendorong Jepang untuk memperkuat pertahanan dan keamanan nasionalnya.

Meski Jepang telah berhasil meningkatkan kekuatan militernya dan menempati peringkat ke-7 sebagai salah satu kekuatan militer terkuat di dunia, namun masih terdapat kekurangan yang terbuka. Berdasarkan Asia Times, upaya peningkatan kekuatan militer Jepang terlihat dari peningkatan anggaran pertahanan, akuisisi dan pengembangan rudal jarak jauh, penandatanganan perjanjian pertahanan dengan beberapa negara, serta rencana pembentukan Komando Operasi Gabungan. Tidak hanya itu, Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) juga semakin aktif melakukan latihan bersama dengan AS, Australia, dan sekutu lainnya.

Namun, meskipun telah terjadi peningkatan, JSDF belum sepenuhnya siap untuk menghadapi perang besar. Berbagai keterbatasan masih terlihat dalam hal organisasi, logistik, komando dan kendali, kesiapan peralatan dan senjata, serta kesiapan psikologis pasukan untuk menghadapi pertempuran. Momen ini menunjukkan bahwa struktur dan kemampuan tempur JSDF belum sepenuhnya memadai untuk menghadapi serangan besar, termasuk kekurangan pasukan cadangan yang siap dikerahkan dalam situasi perang.

Kekuatan JSDF

JSDF memiliki keunggulan di beberapa bidang, terutama dalam Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (MSDF), yang terampil dalam perang anti-kapal selam, pengawasan maritim dan udara, serta pertahanan rudal. Teknologi canggih yang digunakan MSDF memungkinkan Jepang untuk memantau dan mempertahankan wilayah perairannya dengan baik. Selain itu, Jepang juga memiliki kemampuan luar angkasa dan pertahanan rudal yang krusial, terutama dalam menghadapi ancaman misil dari negara tetangga.

Namun, tantangan terbesar bagi JSDF adalah ketidakmampuannya melakukan operasi gabungan yang melibatkan tiga cabang militernya, yaitu angkatan darat, laut, dan udara. Operasi gabungan ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua cabang militer dapat bekerja secara terpadu, sehingga dapat berfungsi sebagai kekuatan utuh. Jepang menyadari kelemahan ini dan sedang berupaya memperbaikinya, meskipun prosesnya memerlukan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit.

Secara umum, kualitas personel JSDF cukup tinggi. Namun, mereka menghadapi tantangan kesejahteraan seperti gaji rendah, fasilitas perumahan yang terbatas, serta kurangnya dukungan dari elit politik Jepang, yang berdampak pada motivasi personel dalam tugas pertahanan. Selain itu, jumlah personel JSDF masih jauh dari ideal.

Dalam upaya mempertahankan kesiapan dan modernisasi, Jepang menargetkan peningkatan anggaran pertahanan hingga 2% dari PDB. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas jangka panjang, termasuk pengembangan sistem senjata dan teknologi mutakhir, serta pengadaan kapal perang yang dilengkapi dengan sistem pertahanan Aegis dan pengembangan sistem pencegat hipersonik bersama Amerika Serikat. Jepang juga merencanakan untuk mempercepat pengadaan misil jelajah Tomahawk dan misil anti-kapal Type-12 yang ditingkatkan.

Untuk mendukung pertahanan yang lebih luas, Jepang juga mengembangkan sistem tanpa awak seperti kendaraan amfibi nirawak dan drone guna mendukung logistik pasukan. Pemerintah Jepang juga berencana membentuk formasi baru di wilayah barat daya untuk memperkuat kemampuan penyebaran pasukan. Selain itu, Jepang akan memperoleh kapal pendukung manuver dan helikopter angkut untuk meningkatkan mobilitas pasukan.

Seiring dengan upaya peningkatan kekuatan militernya, Jepang juga terus memperdalam hubungan kerjasama militer dengan berbagai negara, termasuk mengadakan latihan militer bersama dengan berbagai pasukan dari negara-negara sekutu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan membangun jaringan pertahanan yang lebih kuat di kawasan Asia-Pasifik.

Dengan upaya-upaya ini, diharapkan bahwa Jepang dapat memperkuat kedudukannya sebagai kekuatan militer terkemuka di kawasan Asia-Pasifik, sehingga dapat ikut serta dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut. Memang, perjalanan untuk mencapai posisi tersebut tidaklah mudah dan memerlukan komitmen dan usaha yang terus-menerus. Namun, dengan langkah-langkah strategis yang diambil, Jepang tampaknya siap menyesuaikan diri dengan dinamika keamanan global dan menjadi kekuatan militernya yang lebih tangguh. Semua ini nantinya akan berdampak positif bagi keamanan dan stabilitas kawasan Asia-Pasifik secara keseluruhan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved