Kekayaan semakin Mencari Kewarganegaraan Kedua, Mengutip Risiko Ketidakstabilan
Tanggal: 14 Apr 2024 18:08 wib.
Keluarga kaya di Amerika semakin banyak mengajukan permohonan kewarganegaraan kedua dan tempat tinggal nasional sebagai cara untuk melindungi risiko keuangan mereka, menurut firma hukum terkemuka.
Mereka membangun "portofolio paspor" ini — kumpulan kewarganegaraan kedua, ketiga, atau bahkan keempat — dalam kasus mereka perlu melarikan diri dari negara asal mereka. Henley & Partners, sebuah firma hukum yang mengkhususkan diri dalam kewarganegaraan dengan kekayaan bersih tinggi, mengatakan bahwa jumlah orang Amerika sekarang melebihi semua negara lain dalam hal mendapatkan tempat tinggal alternatif atau kewarganegaraan tambahan.
Contoh-contoh kewarganegaraan kedua yang terkenal baru-baru ini meliputi investor miliarder di bidang teknologi, Peter Thiel, yang menambahkan kewarganegaraan di Selandia Baru, dan mantan CEO Google Eric Schmidt, yang mengajukan permohonan kewarganegaraan di Siprus.
Lihat tujuan utama bagi paspor tambahan di antara orang Amerika — dan lihat 3 alasan utama untuk meningkatnya portofolio paspor Amerika.
Kekayaan semakin Mencari Kewarganegaraan Kedua, Mengutip Risiko Ketidakstabilan
Keluarga kaya di Amerika semakin banyak mengajukan permohonan kewarganegaraan kedua dan tempat tinggal nasional sebagai cara untuk melindungi risiko keuangan mereka, menurut firma hukum terkemuka.
Mereka membangun "portofolio paspor" ini — kumpulan kewarganegaraan kedua, ketiga, atau bahkan keempat — dalam kasus mereka perlu melarikan diri dari negara asal mereka. Henley & Partners, sebuah firma hukum yang mengkhususkan diri dalam kewarganegaraan dengan kekayaan bersih tinggi, mengatakan bahwa jumlah orang Amerika sekarang melebihi semua negara lain dalam hal mendapatkan tempat tinggal alternatif atau kewarganegaraan tambahan.
Contoh-contoh kewarganegaraan kedua yang terkenal baru-baru ini meliputi investor miliarder di bidang teknologi, Peter Thiel, yang menambahkan kewarganegaraan di Selandia Baru, dan mantan CEO Google Eric Schmidt, yang mengajukan permohonan kewarganegaraan di Siprus.
Lihat tujuan utama bagi paspor tambahan di antara orang Amerika — dan lihat 3 alasan utama untuk meningkatnya portofolio paspor Amerika.
Alasan di Balik Trend Kewarganegaraan Kedua untuk Orang Kaya di Amerika
Tren kewarganegaraan kedua atau bahkan ketiga di kalangan orang kaya Amerika semakin meningkat, dan ada beberapa alasan yang mendorong peningkatan ini:
Perlindungan Risiko Keuangan: Orang kaya menginginkan jaminan keselamatan finansial mereka di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik. Dengan memiliki kewarganegaraan kedua, mereka memiliki opsi untuk menghindari potensi risiko yang terkait dengan negara asal mereka.
Fleksibilitas Perjalanan: Memiliki kewarganegaraan kedua memberikan fleksibilitas perjalanan yang lebih besar, terutama dalam hal kenegaraan dengan akses bebas visa ke sejumlah besar negara. Ini memungkinkan orang kaya untuk bepergian dengan lebih mudah dan tanpa hambatan.
Perlindungan Privasi dan Keamanan: Beberapa orang kaya menganggap kewarganegaraan kedua sebagai langkah untuk melindungi privasi dan keamanan mereka dari pengawasan negara asal, terutama dalam hal masalah hukum atau keamanan.
Tujuan-tujuan Kewarganegaraan Tambahan yang Populer bagi Orang Amerika
Ada beberapa tujuan utama yang menjadi favorit bagi orang Amerika dalam mencari kewarganegaraan tambahan:
Selandia Baru: Dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, Selandia Baru menawarkan visa investasi yang menarik bagi orang asing yang ingin mendapatkan kewarganegaraan di sana.
Siprus: Keanggotaan di Uni Eropa dan lokasinya yang strategis membuat Siprus menjadi destinasi yang menarik bagi orang Amerika yang ingin mendapatkan kewarganegaraan tambahan di negara-negara Eropa.
Malta: Malta menawarkan program kewarganegaraan investasi yang menarik, yang dapat memberikan akses ke pasar Uni Eropa kepada pemegang paspor Malta.
Meski menjadi bagian dari trend yang mengkhawatirkan, meningkatnya permintaan kewarganegaraan kedua bagi orang kaya Amerika mencerminkan kekhawatiran akan ketidakstabilan ekonomi dan politik di negara asal mereka. Dengan meningkatnya permintaan ini, mungkin akan ada peningkatan regulasi dan pengawasan terhadap orang yang memperoleh kewarganegaraan tambahan, dan hal ini perlu dipertimbangkan secara serius oleh pemerintah-pemerintah di seluruh dunia.