Kebijakan Baru Trump: AS Stop Subsidi Layanan Kesehatan untuk Negara Lain

Tanggal: 13 Mei 2025 21:48 wib.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengumumkan langkah drastis yang banyak menggemparkan dunia internasional, yakni menghentikan subsidi layanan kesehatan untuk negara-negara lain. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di Gedung Putih pada hari Senin waktu setempat, Trump dengan tegas menyatakan, “Mulai hari ini, Amerika Serikat tidak akan lagi menyubsidi layanan kesehatan untuk negara-negara asing. Selama ini, mereka hanya membayar sejumlah kecil dari total biaya obat yang harus kita tanggung berkali-kali lipat.” Pernyataan ini menjadi sorotan di tengah isu pembiayaan kesehatan global yang terus berkembang.

Dengan langkah ini, Trump berupaya untuk menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan lagi mentoleransi praktik pengenaan harga obat yang tidak masuk akal yang biasanya dilakukan oleh perusahaan farmasi besar. “Kami akan menghentikan praktik-praktik tidak etis ini,” tegasnya. Pernyataan tersebut disampaikan setelah ia menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk menekan harga obat-obatan di dalam negeri.

Dalam perintah eksekutif tersebut, pemerintah AS diminta untuk mengambil tindakan tegas untuk mencegah negara-negara lain yang dianggap sengaja meningkatkan harga obat yang mereka jual kepada konsumen. Langkah ini dirasa penting mengingat selama ini banyak negara yang mengandalkan subsidi dari AS, sehingga ular makin terlemah untuk membiayai sektor kesehatan mereka sendiri. 

Selain itu, perintah tersebut menginstruksikan Menteri Kesehatan, Robert F. Kennedy Jr., untuk merancang sistem baru yang memungkinkan pasien di AS membeli obat langsung dari produsen dengan harga yang lebih bersahabat dan tanpa melalui perantara. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pasien dengan menyediakan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap obat-obatan yang mereka butuhkan.

Trump juga menjelaskan bahwa kebijakan baru ini berpotensi mengurangi anggaran untuk program Medicaid dan Medicare secara signifikan, yang selama ini menjadi andalan bagi jutaan warga AS dalam mendapatkan layanan kesehatan. Dari segi anggaran, pengeluaran untuk obat merupakan bagian yang sangat besar, menyumbang antara 50 hingga 60 persen dari total biaya layanan kesehatan di negara tersebut.

Sehari sebelum pernyataan resmi ini, Trump juga memberikan petunjuk awal mengenai perintah eksekutif yang dijadwalkan. Ia menjelaskan bahwa langkah ini merupakan salah satu inisiatif “yang terpenting dan berdampak besar” selama masa kepemimpinannya. Pengumuman ini tentunya akan memengaruhi banyak pihak, terutama bagi negara-negara yang selama ini mengandalkan subsidi dari AS untuk mendukung program kesehatan mereka. Di tengah tantangan global dalam sektor kesehatan, kebijakan ini bisa menjadi titik balik yang memperjelas posisi AS di kancah internasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved