Kasus Korupsi Besar di Vietnam, Taipan Minuman Ringan Dipenjara atas Suap Rp 648 Miliar

Tanggal: 8 Mei 2024 22:52 wib.
Seorang taipan minuman ringan Vietnam, Tran Qui Thanh, pada Kamis (25/4/2024) dijatuhi hukuman delapan tahun penjara atas kasus penipuan senilai 40 juta dolar AS atau setara dengan Rp 648 miliar. Thanh menjadi tokoh bisnis terkenal terbaru yang terjerat tindakan keras Pemerintah Vietnam untuk memberantas korupsi.

Kasus Thanh merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberantas korupsi di Vietnam. Sejauh ini, sudah lebih dari 4.400 orang didakwa melakukan tindak pidana, termasuk pejabat dan tokoh bisnis senior. Dari jumlah tersebut, Thanh adalah salah satu dari sedikit tokoh bisnis terkemuka yang telah dijatuhi hukuman penjara.

Pengadilan di Ho Chi Minh City memutuskan, Tran Qui Thanh bersalah karena menipu investor atas pinjaman yang diberikan pada tahun 2019 dan 2020. Thanh yang saat itu berusia 71 tahun, merupakan pemimpin dari grup minuman Tan Hiep Phat, dan dinyatakan terlibat dalam penipuan aset sebagai jaminan pinjaman. Bahkan, ketika peminjam membayar kembali uang dengan bunga, Thanh menolak mengembalikan asetnya dengan berbagai alasan, termasuk klaim bahwa mereka kehilangan hak pembelian kembali karena melanggar kontrak.

Dalam persidangan, Hakim Huynh Van Truc yang membacakan putusan di pengadilan pada Kamis mengatakan bahwa kejahatan para terdakwa menimbulkan bahaya bagi masyarakat. "Para terdakwa sadar betul bahwa perilakunya akan dikenakan sanksi hukum, tetapi mereka sengaja melakukan kejahatan tersebut," ungkap hakim.

Disamping Thanh, tran Uyen Phuong (43), putri Thanh yang merupakan wakil CEO dari perusahaan tersebut, juga dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun, sementara putri bungsu Thanh, Tran Ngoc Bich (40), mendapat hukuman percobaan tiga tahun penjara.

Tan Hiep Phat, perusahaan minuman yang dipimpin oleh Thanh, adalah salah satu perusahaan minuman terbesar di Vietnam, terkenal dengan berbagai produk teh botolan dan minuman energi.

Selain kasus Thanh, sejumlah pengusaha besar di Vietnam juga terjerat dalam upaya pemberantasan korupsi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong. Lebih dari 1.700 kasus telah diadili sejak 2021 sebagai bagian dari upaya ini.

Salah satu kasus terbesar dalam sejarah adalah taipan properti Truong My Lan yang dijatuhi hukuman mati pada awal bulan ini karena mendalangi penipuan yang menyebabkan kerugian diperkirakan mencapai 27 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 436,64 triliun. Pada bulan Maret, pengadilan Hanoi menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepada taipan properti mewah Do Anh Dung karena menipu ribuan investor dalam penipuan obligasi senilai 355 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5,74 triliun.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved