Sumber foto: Google

Kardinal Suharyo Ungkap Harapan Para Kardinal: Paus Baru Sejalan dengan Paus Fransiskus

Tanggal: 19 Mei 2025 09:56 wib.
Tampang.com | Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, membagikan kisah dan harapan para kardinal yang mengikuti konklaf pemilihan paus baru. Menurutnya, para kardinal berharap agar pemimpin Gereja Katolik yang terpilih dapat meneruskan jejak dan semangat Paus Fransiskus dalam memimpin gereja ke depan.

Dalam sebuah konferensi pers di Gereja Katedral Jakarta, Minggu (18/5/2025), Kardinal Suharyo menjelaskan bahwa sejak masa berkabung hingga persiapan konklaf, diskusi antar kardinal seringkali kembali mengacu pada sosok Paus Fransiskus. “Banyak kali para kardinal menyebut nama Paus Fransiskus. Meskipun beliau telah wafat, para kardinal seolah menyampaikan harapan agar paus baru tetap berjalan di jalur yang sama,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa harapan tersebut bukan hanya soal profil akademisi, diplomat, atau teolog, melainkan seorang pemimpin yang juga seorang pastor sejati. “Secara konkret, kami mengharapkan seorang pastor, bukan sekadar akademisi atau diplomat,” tambah Kardinal Suharyo.

Pembahasan pra-konklaf meliputi banyak aspek, termasuk visi mengenai masa depan Gereja. Para kardinal sepakat bahwa Gereja harus menjadi “rumah sakit di medan perang,” sebuah gambaran yang pernah diutarakan Paus Fransiskus. Mereka juga menyadari tantangan besar seperti sekularisme dan relativisme moral yang kian berkembang, terutama di dunia Barat. “Di Eropa dan Amerika, agama dan nilai-nilai moral semakin terpinggirkan. Sekolah dilarang mengajarkan agama, dan nilai moral jadi relatif. Gereja harus tetap tegas memberi arah yang benar,” ujar Suharyo.

Kardinal Suharyo juga menyebut bahwa Paus Leo XIV yang terpilih menunjukkan sikap terbuka dan dialogis, serta berkomitmen untuk melanjutkan misi pendahulunya dalam mengimplementasikan hasil Konsili Vatikan Kedua. “Paus Leo ingin mencari jalan baru untuk mewujudkan visi tersebut, berjalan bersama para kardinal dan umat,” jelasnya.

Kardinal Suharyo mengingatkan bahwa cita-cita perdamaian yang diusung paus bukanlah hal mudah diwujudkan. Ia mengutip adagium baru yang menggantikan pepatah lama: “Si vis pacem, para iustitiam” — jika menghendaki damai, tegakkanlah keadilan. “Damai tidak mungkin terwujud tanpa keadilan,” tandasnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved