Sumber foto: Google

Kardinal Suharyo Tiba di Vatikan, Disambut Hangat Jelang Konklaf Pemilihan Paus

Tanggal: 7 Mei 2025 05:55 wib.
Tampang.com | Kehadiran Kardinal Ignatius Suharyo di Vatikan menjelang konklaf 2025 menjadi sorotan, bukan hanya karena statusnya sebagai satu-satunya kardinal elektor dari Indonesia, tetapi juga karena kesederhanaan dan keramahan yang ia tunjukkan di tengah atmosfer penuh hormat.


Tiba dengan Totebag, Disambut Umat dari Berbagai Negara

Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, telah tiba di Vatikan pada awal Mei 2025 untuk mengikuti proses pemilihan Paus baru. Kedatangannya menarik perhatian banyak pihak, terutama karena ia terlihat menenteng totebag sederhana, simbol gaya hidup bersahaja yang selama ini melekat padanya.

Ia disambut oleh umat Katolik dari berbagai negara, termasuk warga Monza, Italia Utara, serta para jurnalis internasional. Suasana hangat pun tercipta ketika Suharyo dengan ramah menyapa, bersalaman, dan bahkan melayani permintaan berfoto bersama dari mereka yang menyambutnya.


Kunjungan Singkat yang Penuh Makna

Dalam perjalanannya menuju Aula Paulus VI, Kardinal Suharyo menyempatkan diri berkunjung ke patung para imigran di Piazza Santo Petrus. Patung ini didirikan sebagai bentuk kepedulian Gereja Katolik terhadap isu imigrasi—isu yang sangat ditekankan oleh mendiang Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya.

Kehadiran Suharyo di sana dianggap sebagai bentuk empati dan dukungan terhadap nilai-nilai universal Gereja, sekaligus mencerminkan kepeduliannya terhadap isu-isu global.


Melayani dan Memberkati di Tengah Kerumunan

Tak hanya menjawab pertanyaan dari para wartawan yang menantinya di depan Aula Paulus VI, Kardinal Suharyo juga sempat memberikan berkat kepada seorang pria difabel yang berada di kursi roda. Momen menyentuh ini menjadi viral di media sosial dan mendapat pujian luas dari warganet, khususnya umat Katolik Indonesia.

Tindakan kecil yang penuh kasih itu memperlihatkan sisi humanis dan pastoral dari seorang pemimpin Gereja yang tetap rendah hati, bahkan di tengah salah satu momen paling penting dalam sejarah Gereja Katolik.


Sikap Bersahaja yang Membanggakan Indonesia

Kehadiran Kardinal Suharyo tidak hanya membawa harapan umat Katolik Indonesia dalam pemilihan Paus baru, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan, kedamaian, dan kebijaksanaan yang menjadi ciri khas kepemimpinannya.

Warganet Indonesia ramai mengunggah pujian di media sosial, menyebut bahwa Kardinal Suharyo adalah sosok yang “berwibawa dalam kesederhanaan” dan menjadi contoh pemimpin rohani yang patut dibanggakan di panggung dunia.


Konklaf Dimulai 7 Mei: Misa Khusus dan Doa Bersama

Pada 7 Mei 2025, seluruh kardinal elektor, termasuk Kardinal Suharyo, akan mengikuti Misa Pro Eligendo Pontifice pada pukul 10 pagi waktu Roma. Misa ini merupakan doa bersama untuk memohon bimbingan Roh Kudus dalam proses pemilihan Paus yang baru.

Kemudian pada pukul 16.30, para kardinal akan memulai prosesi menuju Kapel Sistina, diiringi lagu pujian Veni Creator Spiritus, menandai dimulainya konklaf yang sakral dan tertutup.


Dengan kesederhanaannya yang menyentuh hati dan sikapnya yang menginspirasi, kehadiran Kardinal Suharyo di Vatikan menjadi lebih dari sekadar partisipasi dalam konklaf—ia membawa wajah damai Indonesia ke pusat Gereja Katolik dunia.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved