Sumber foto: Google

Kapal Perusak Korut Gagal Diluncurkan, Kim Jong Un Murka: “Ini Tindakan Kriminal!”

Tanggal: 26 Mei 2025 12:34 wib.
Tampang.com | Upacara penyambutan kapal perusak terbaru Angkatan Laut Korea Utara berubah menjadi insiden memalukan setelah kapal seberat 5.000 ton gagal diluncurkan dengan sempurna di pelabuhan Chongjin, Rabu (21/5/2025). Kapal kehilangan keseimbangan dan jatuh ke air, menyebabkan kerusakan pada bagian lambung dan mencoreng wajah militer negara tertutup itu.

Insiden tersebut, yang terekam kamera dan menjadi perbincangan internasional, memicu kemarahan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. Dalam laporan resmi yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Kamis (22/5/2025), Kim menyebut peristiwa itu sebagai "tindakan kriminal yang tidak bisa ditoleransi" dan "bukti nyata dari kecerobohan serta ketidakmampuan."

Kim Jong Un memerintahkan agar kapal diperbaiki secepatnya sebelum pertemuan penting Partai Buruh yang dijadwalkan bulan depan. Ia juga menegaskan bahwa para pejabat yang bertanggung jawab akan mendapat sanksi berat dalam rapat pleno partai pada Juni mendatang. “Ini bukan sekadar kecelakaan teknis, tetapi pelanggaran terhadap martabat dan kehormatan negara,” tegasnya.

Peluncuran Gagal, Rusia Diduga Terlibat

Kapal perang bernama Choe Hyon itu merupakan salah satu kapal terbesar dalam armada Korea Utara, dan diduga dikembangkan dengan dukungan teknologi dari Rusia. Militer Korea Selatan menyatakan kapal kemungkinan besar dibuat sebagai imbalan atas dukungan militer Korea Utara kepada Moskwa dalam konflik Ukraina.

Ahn Chan-il, pembelot Korea Utara yang kini memimpin World Institute for North Korea Studies, menyebut bahwa pengembangan kapal ini kemungkinan dikebut dalam waktu singkat. “Jadwal pembangunan dan peluncuran mungkin sudah dibagi ke pihak Rusia. Tapi karena tergesa-gesa, dermaga dibangun dengan buruk dan banyak prosedur diabaikan,” ujarnya.

KCNA: Komandan Tak Berpengalaman Jadi Biang Keladi

Menurut KCNA, kecelakaan itu disebabkan oleh kecerobohan dan kurangnya pengalaman dari para komandan yang mengawasi peluncuran. Kapal tersebut diluncurkan dari dermaga datar—bukan dari galangan meluncur miring seperti biasanya—karena keterbatasan infrastruktur.

Lembaga pemantau berbasis di AS, 38 North, menyebut bahwa metode peluncuran ini adalah langkah darurat. Citra satelit menunjukkan kapal didampingi kapal pendukung sehari sebelum kejadian, tetapi tetap gagal stabil saat proses peluncuran.

Gaya Kepemimpinan Kim: Transparan tapi Tegas

Berbeda dari kebiasaan Korea Utara yang tertutup terhadap kegagalan, insiden ini diumumkan secara cepat. Cheong Seong-chang dari Sejong Institute di Seoul menilai hal ini sebagai gaya khas Kim Jong Un dalam mengontrol narasi publik. “Kim ingin mematikan rumor liar dan memberi pesan tegas kepada para pejabat: tak ada ruang untuk kegagalan,” ujarnya.

Sementara itu, peluncuran kapal ini sebelumnya disorot media karena Kim Jong Un hadir bersama putrinya, Kim Ju Ae—sinyal yang dianggap banyak pengamat sebagai upaya memperkenalkan calon penerusnya.

Meski rusak, kapal Choe Hyon diklaim sebagai salah satu yang tercanggih, dan disebut-sebut mampu membawa rudal nuklir taktis. Korea Utara sendiri belum membuktikan bahwa mereka telah menguasai teknologi miniaturisasi nuklir sepenuhnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved