Kapal Perang Iran Jenis Penghancur Sahand Alami Kecelakaan di Perairan Bandar Abbas
Tanggal: 8 Jul 2024 15:27 wib.
Kecelakaan Kapal Perang Iran Jenis Penghancur Sahand di Perairan Bandar Abbas
Pada Minggu (7/7), kapal perang Iran jenis penghancur bernama Sahand mengalami kecelakaan di perairan dekat pelabuhan Bandar Abbas, wilayah selatan negara itu. Akibat kecelakaan tersebut, separuh lambung kapal tersebut dilaporkan tenggelam.
Menurut laporan dari media Iran Mehr News Agency, setidaknya dua awak kapal Sahand dilaporkan hilang akibat kecelakaan tersebut. Sementara itu, Kantor Berita Pelajar Iran, IRNA, juga memberitakan bahwa Kementerian Pertahanan Iran menyatakan separuh lambung kapal jenis penghancur itu tenggelam, dan tengah dilakukan upaya untuk menyeimbangkan kapal.
Salman Zarbi, kepala industri galangan kapal Iran, juga telah menyebutkan penyebab kecelakaan kapal Sahand tersebut. Menurutnya, masalah terjadi di tanki keseimbangan kapal atau filter air selama proses perbaikan. Pernyataan Salman Zarbi seperti dikutip dari The National News.
Lebih lanjut, kapal perang Sahand merupakan salah satu dari kapal perang peluncur rudal yang dibangun oleh perusahaan kapal Iran, Nedaja, dan diluncurkan pada tahun 2012. Meskipun Iran menyebut Sahand sebagai salah satu jenis kapal penghancur, namun sebenarnya kapal ini lebih dekat dengan jenis kapal corvette atau kapal perang yang lebih kecil. Sahand kini kemungkinan akan dipindahkan untuk mengalami proses perbaikan.
Penting untuk dicatat bahwa Sahand dinamai setelah satu kapal perang Iran yang ditenggelamkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1988 selama pertempuran di Laut Arab. Kapal perang Sahand sendiri mampu mengangkut satu helikopter dan membawa delapan rudal anti-kapal serta dua torpedo. Kapal ini biasa berpatroli untuk mengawal kapal-kapal Iran dari kemungkinan serangan kapal perang Amerika Serikat di Teluk Ade dan Oman.
Kejadian kecelakaan ini tentu saja menjadi perhatian bagi pihak terkait di Iran maupun di tingkat internasional. Dengan kapal perang yang menjadi aset strategis bagi sebuah negara, terjadinya kecelakaan seperti ini dapat berdampak signifikan terhadap kegiatan pertahanan negara tersebut. Hal ini mendorong pentingnya evaluasi keselamatan dan pengawasan dalam proses perbaikan dan pemeliharaan kapal perang agar kecelakaan serupa tidak terulang di masa depan. Diharapkan, kejadian ini juga menjadi momentum bagi pihak terkait untuk meningkatkan standar keamanan dan keselamatan dalam operasional kapal perang.