Kapal Penangkap Ikan Korsel Membawa 11 WNI Tenggelam, 2 ABK Indonesia Masih Hilang
Tanggal: 10 Nov 2024 05:54 wib.
Sebuah kecelakaan memilukan terjadi di perairan Jeju pada Jumat, (8/11/2024) pagi, ketika kapal penangkap ikan asal Korea Selatan, Kapal Geumseongsusan tenggelam. Kapal dengan bobot 129 ton tersebut membawa 27 awak, termasuk 16 warga negara Korea Selatan dan 11 warga negara Indonesia (WNI). Kejadian tragis ini menimbulkan duka yang mendalam karena 2 ABK Indonesia masih belum ditemukan.
Menurut laporan awal dari penjaga pantai Korea Selatan (Korean Coast Guard/KCG), kapal penangkap ikan itu tenggelam ketika sedang melakukan pemindahan hasil tangkapan ikan ke kapal transport. Saat insiden terjadi, seluruh awak kapal sedang bekerja di atas geladak kapal, namun mereka terlempar ke laut. Insiden ini menyisakan kecemasan yang mendalam terkait keselamatan semua awak kapal.
Dalam keterangan resmi Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha menyampaikan, "Akibat kejadian tersebut, 12 ABK (10 WN Korea dan 2 WNI) saat ini belum ditemukan. Sementara 15 ABK berhasil ditemukan, namun 2 ABK WN Korea dilaporkan telah meninggal dunia." Kabar ini menyelimuti keluarga dan rekan kerja dari awak kapal yang menjadi korban atas bencana ini.
Saat ini, dua WNI yang masih belum ditemukan diketahui berinisial YM dan SJU. Sementara 4 warga negara Korea Selatan dan 9 WNI yang selamat saat ini sedang mendapatkan penanganan medis lebih lanjut di Seobu Public Health Centre, Jeju. Pencarian intensif masih terus dilakukan oleh Otoritas Korea Selatan dengan menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian intensif selama 3 x 24 jam.
Meranggap serius kabar ini, KBRI Seoul telah segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Korean Coast Guard (KCG), Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan, Jeju Disaster and Safety Countermeasure, serta perusahaan dan agen kapal terkait. Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul juga dijadwalkan akan bertemu dengan para ABK WNI yang selamat di Jeju pada malam hari ini untuk memberikan bantuan dan dukungan.
Kecelakaan ini memberikan dampak emosional yang sangat mendalam bagi keluarga dan kerabat para ABK yang menjadi korban. Masyarakat internasional juga diharapkan dapat turut memberikan dukungan, baik dalam upaya pencarian korban yang masih hilang maupun dalam memberikan penghiburan bagi keluarga korban. Hal ini merupakan gambaran akan pentingnya menjaga keselamatan di laut, termasuk menjalankan prosedur keselamatan yang ketat bagi kapal penangkap ikan untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa di masa mendatang.