Sumber foto: Unsplash

Kapal Militer China Wara-wiri di Perairan AS, Ada Apa?

Tanggal: 13 Jul 2024 09:41 wib.
Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menemukan beberapa kapal militer China saat melakukan patroli rutin di Laut Bering. Kapal-kapal tersebut ditemukan berada di perairan internasional, namun masih berada dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) AS. Kapal Penjaga Pantai AS mendeteksi tiga kapal sekitar 124 mil (200 kilometer) di utara Celah Amchitka di Kepulauan Aleut. Beberapa saat kemudian, awak helikopter dari Pangkalan Udara Penjaga Pantai Kodiak menemukan kapal keempat sekitar 84 mil (135 kilometer) di utara Celah Amukta.

Pernyataan resmi pada Rabu (10/7/2024) menyebutkan bahwa keempat kapal China tersebut melewati perairan internasional namun masih berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif AS yang membentang sejauh 200 mil laut (370 kilometer) dari garis pantai AS. Kapal-kapal China ini memberi tahu Penjaga Pantai bahwa tujuan mereka berada di sana adalah "operasi kebebasan navigasi". Dikatakan bahwa kehadiran angkatan laut China beroperasi sesuai dengan aturan dan norma internasional. Komandan Distrik Penjaga Pantai Ketujuh Belas, Laksamana Muda Megan Dean, menyatakan bahwa mereka menghadapi kehadiran tersebut untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap kepentingan AS di lingkungan maritim di sekitar Alaska.

Penjaga Pantai menegaskan bahwa tidak ada persyaratan bagi negara asing untuk secara proaktif menghubungi suatu negara sebelum memasuki Zona Ekonomi Eksklusif mereka. Dalam kasus ini, kapal-kapal China menanggapi ketika Penjaga Pantai menghubungi melalui radio. Meskipun begitu, mereka enggan memberikan informasi terkait berapa lama kapal-kapal China berada di Zona Ekonomi Eksklusif, namun mengatakan bahwa kapal dan awak udara terus memantau mereka hingga transit di selatan Kepulauan Aleut menuju Samudra Pasifik Utara.

Kejadian ini terjadi tidak lama setelah angkatan laut China memulai patroli gabungan tahunannya dengan angkatan laut Rusia di Samudra Pasifik. Menurut laporan Institut Angkatan Laut AS, patroli ini dikatakan lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk patroli pada tahun sebelumnya di mana lebih dari 10 kapal dari China dan Rusia membentuk armada di lepas pantai Alaska.

Ketegangan antara AS dan China di wilayah ini menjadi perhatian internasional, terutama dalam konteks geopolitik global. Hal ini dapat menjadi dorongan untuk lebih memperkuat kerjasama keamanan regional di kawasan Asia Pasifik.

Pada awalnya, penemuan kapal-kapal China ini menjadi topik pembicaraan internasional. Seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan China, peristiwa ini menarik perhatian karena memperlihatkan adanya persaingan kekuatan di wilayah Asia Pasifik. Dengan demikian, patroli rutin yang dilakukan Penjaga Pantai AS akan semakin penting untuk memantau keamanan di perairan AS dan sekitarnya.

Keberadaan kapal-kapal China di Zona Ekonomi Eksklusif AS juga menimbulkan kekhawatiran terkait kebebasan navigasi dan penetapan wilayah laut yang sah di wilayah tersebut. Kehadiran kapal-kapal militer asing di perairan AS dapat dianggap sebagai ancaman keamanan nasional, sehingga memerlukan respons yang tegas dari pemerintah AS.

Perlu adanya transparansi informasi terkait kegiatan kapal-kapal militer asing di perairan AS guna menjaga keamanan dan kedaulatan nasional. Serta perlunya dialog dan kerjasama antara negara-negara yang terlibat untuk mengatasi isu-isu keamanan di wilayah tersebut. Keterbukaan dan kerjasama yang baik antar negara-negara dapat membantu mengurangi potensi konflik di wilayah tersebut.

Dengan semakin kompleksnya dinamika keamanan di kawasan Asia Pasifik, maka penting bagi negara-negara terkait untuk meningkatkan kerjasama dan memperkuat sistem keamanan regional. Hal ini menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut. Keselamatan dan keberlangsungan hidup warga negara di kawasan Asia Pasifik menjadi tanggung jawab bersama, sehingga perlu adanya upaya kolaboratif dalam mengelola keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut. mayarakat internasional telah meningkatkan kekhawatiran terkait ancaman keamanan yang mungkin timbul dari kehadiran kapal-kapal militer China di perairan AS. Dalam hal ini, pemerintah AS perlu memastikan penguatan sistem pertahanan dan keamanan nasional untuk menghadapi berbagai potensi ancaman yang dapat muncul dari pihak asing.

Integrasi keamanan regional dalam kawasan Asia Pasifik perlu diperkuat, baik melalui kerjasama bilateral maupun multilateral antara negara-negara di kawasan tersebut. Langkah-langkah ini dapat meningkatkan keamanan maritim dan meminimalisir risiko konflik di wilayah tersebut. Dengan demikian, perhatian terhadap keberadaan kapal militer asing di perairan AS juga perlu dipertimbangkan dalam konteks kerjasama keamanan regional.

Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik antara negara-negara besar, seperti AS dan China, maka peran lembaga penjaga pantai menjadi semakin vital dalam menjaga keamanan di wilayah perairan masing-masing negara. Kerjasama antar negara-negara di kawasan Asia Pasifik juga perlu diperkuat, baik dalam hal pengawasan maritim maupun penanganan berbagai potensi konflik yang mungkin timbull.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved