Sumber foto: RRI.co.id

Joe Biden Kumpulkan Miliarder Teknologi Jelang Akhir Jabatan, Ada Apa?

Tanggal: 15 Sep 2024 08:15 wib.
Banyak perhatian tercurah pada pertemuan yang diadakan di Gedung Putih, di mana para bos raksasa teknologi seperti OpenAI, Anthropic, Nvidia, Microsoft, Google, dan beberapa perusahaan penyedia listrik dan utilitas Amerika Serikat berkumpul. Mereka bertemu untuk membahas masa depan infrastruktur energi di Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pertemuan tersebut juga menimbulkan spekulasi seputar kemungkinan adanya kolaborasi antara sektor publik dan privat untuk menyambut masa depan AI. Hal ini sejalan dengan komitmen Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris dalam memperdalam kepemimpinan AS dalam industri AI dengan memastikan data center dibangun di AS dan teknologi ini dikembangkan secara bertanggung jawab.

CEO Nvidia, Jensen Huang, menyampaikan bahwa mereka sedang berada dalam permulaan revolusi industri baru yang akan memproduksi intelijen dan memerlukan energi. Pertemuan ini menjadi wadah bagi semua pihak untuk memahami kebutuhan yang akan datang, peluang, serta tantangannya. Huang menekankan pentingnya pengembangan AI dilakukan secara efisien, seiring dengan pertumbuhan yang sangat tinggi dalam industri tersebut.

Selain itu, para peserta pertemuan juga membahas bagaimana sektor publik dan privat dapat bersama-sama mencari solusi atas kebutuhan energi untuk AI, kapasitas data center, manufaktur semikonduktor, hingga kapasitas energi bersih. Fokus utama dari diskusi tersebut adalah menciptakan solusi yang dapat menjawab kebutuhan energi yang dihasilkan oleh perkembangan AI. Dengan demikian, kolaborasi antar lembaga pemerintah pun menjadi semakin tidak terhindarkan.

Di samping itu, OpenAI turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya pembangunan infrastruktur tambahan di AS dalam mendukung kebijakan industri dan masa depan ekonomi. Mereka menyakini bahwa hal ini sangat krusial untuk menciptakan pekerjaan baru, membantu menjamin manfaat AI bisa terdistribusi secara luas, serta memastikan AS akan terus berada di garis depan dalam inovasi AI. Dalam hal ini, mereka juga memberikan analisis dampak ekonominya kepada pemerintahan Biden-Harris, termasuk estimasi dampak tenaga kerja hingga Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari pembangunan data center skala besar di beberapa negara bagian AS.

Pertemuan ini juga sangat relevan dengan kebijakan energi bersih yang dicanangkan oleh pemerintahan Biden-Harris. Juru bicara Gedung Putih, Robyn Patterson, menyatakan bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris berkomitmen untuk memastikan AS tetap menjadi pemimpin dalam industri AI dengan membangun data center di AS dan mengembangkan teknologi ini secara bertanggung jawab. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahan AS memiliki perhatian yang serius terhadap perkembangan teknologi AI dan memahami pentingnya infrastruktur yang mendukungnya.

Pertemuan di Gedung Putih ini memiliki dampak yang signifikan dalam menunjukkan bahwa industri teknologi semakin menjadi fokus utama dalam perkembangan ekonomi AS. Dengan adanya kolaborasi antara para pemimpin perusahaan teknologi dan pemerintah AS, diharapkan akan muncul solusi konkret untuk memenuhi kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh perkembangan AI. Kehadiran sosok-sosok seperti Jensen Huang, Sam Altman, Dario Amodei, Brad Smith, Ruth Porat, dan Matt Garman dalam pertemuan ini menegaskan komitmen para pemangku kepentingan atas masalah ini.

Pemerintah AS juga harus berperan aktif dalam menciptakan kebijakan yang mendukung perkembangan teknologi AI dan infrastruktur yang dibutuhkan. Sementara para pemimpin perusahaan teknologi bertanggung jawab dalam menyediakan inovasi yang memadai, pemerintah harus memastikan adanya kerangka regulasi yang mendukung perkembangan industri serta keberlanjutan infrastruktur energi. Dengan kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan privat, dipercayai bahwa AS dapat tetap menjadi pemimpin dalam industri AI di masa depan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved