Sumber foto: google

Jerman Akan Tangkap Netanyahu Jika Ada Surat Perintah Penangkapan ICC

Tanggal: 26 Mei 2024 14:19 wib.
Jerman telah menegaskan komitmennya untuk menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terkait kejahatan perang apabila International Criminal Court (ICC) merilis surat perintah penangkapan. Pernyataan ini sebagai respons atas permohonan Duta Besar Israel untuk Berlin, Ron Prosor, yang ditolak oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz. Saat itu, Israel meminta Jerman untuk menolak legitimasi ICC. Ini terkait dengan pengajuan tuntutan oleh Jaksa Karim Khan ke ICC agar mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant terkait dengan kejahatan perang.

Permohonan tersebut diajukan ke praperadilan Ruang 1 Mahkamah Pidana Internasional terkait situasi Palestina. Khan menyatakan telah mengumpulkan sejumlah bukti untuk memperkuat permohonannya.

Juru bicara Scholz, Steffen Hebestreit, menegaskan bahwa pemerintah Jerman akan tetap melaksanakan perintah penangkapan jika sudah dirilis oleh ICC terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang. "Tentu saja (menangkap). Ya, kami mematuhi hukum," ujar Hebestreit, sebagaimana dikutip dari The Jerusalem Post.

Sebelum pengumuman Hebestreit, Prosor menulis di X bahwa ia sangat murka atas penolakan Olaf Scholz. "Ini keterlaluan! 'Staatsräson' Jerman kini sedang diuji. Hal ini berbeda dengan pernyataan lemah yang kami dengar dari beberapa institusi dan aktor politik. Pernyataan publik bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri akan kehilangan kredibilitasnya jika tangan kita terikat begitu kita membela diri," tulisnya.

Staatsräson adalah kata dalam bahasa Jerman yang mengacu pada janji Jerman untuk memastikan keamanan Israel adalah bagian dari keamanan dan kepentingan nasionalnya. Mantan Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyatakan dalam pidatonya di Knesset pada tahun 2008 bahwa Israel adalah bagian dari raison d'etre atau negara keberadaan Jerman.

Pernyataan tersebut mencerminkan kedekatan Jerman dengan Israel, yang juga diwujudkan dalam hubungan diplomatik dan bantuan ekonomi yang signifikan. Kedua negara memiliki sejarah hubungan yang kuat, terutama sejak berakhirnya Perang Dunia II.

Selain itu, Israel juga memiliki kedudukan politik yang penting di dunia internasional. Israel aktif dalam berbagai forum internasional, termasuk ICC yang menjadi sorotan dalam kasus ini. Hal ini menunjukkan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam kancah politik global.

Netanyahu sendiri dikenal sebagai tokoh politik yang kontroversial. Ia telah memimpin pemerintahan Israel selama bertahun-tahun, namun sering kali dihadapkan pada berbagai kontroversi terkait kebijakan luar negeri dan konflik di wilayahnya.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved