Sumber foto: google

Jepang Punya Uang Kertas Baru, Lebih Sulit Dipalsukan

Tanggal: 3 Jul 2024 20:34 wib.
Bank Sentral Jepang (BoJ) baru-baru ini meluncurkan uang kertas baru yang memiliki desain ulang dan dilengkapi dengan fitur keamanan terbaru. Uang kertas ini diperkenalkan pada Rabu (3/7), menjadi perbaruan pertama sejak tahun 2004. Melansir dari Nikkei Asia, uang kertas baru ini memiliki desain yang memperlihatkan tokoh sejarah dan dilengkapi dengan teknologi anti pemalsuan yang lebih canggih, termasuk hologram 3D.

Perubahan desain uang kertas mencakup gambar tokoh-tokoh bersejarah yang diabadikan dalam denominasi uang tertentu. Uang kertas senilai 10 ribu yen akan menampilkan gambar Eiichi Shibusawa, yang dikenal sebagai "bapak kapitalisme Jepang". Shibusawa adalah pendiri dari banyak perusahaan, termasuk bank nasional pertama di Jepang yang kemudian menjadi Mizuho Bank. Bagian belakang uang kertas ini akan menampilkan gambar Stasiun Tokyo.

Sementara itu, uang kertas senilai 5.000 yen akan menampilkan gambar Umeko Tsuda, pendiri perguruan tinggi wanita Tsuda University dan pendukung pendidikan bahasa Inggris untuk wanita. Bagian belakang dari uang kertas ini akan menampilkan gambar bunga wisteria.

Selain itu, uang kertas senilai 1.000 yen akan menampilkan gambar Shibasaburo Kitasato, seorang pelopor dalam bidang kedokteran Jepang yang berkontribusi dalam pencegahan dan pengobatan penyakit menular di Jepang maupun luar negeri. Bagian belakang uang kertas ini akan menampilkan cetakan balok kayu yang terkenal, "Di Bawah Sumur Ombak Besar di Kanagawa", dari seri "Tiga Puluh Enam Pemandangan Gunung Fuji" karya Katsushika Hokusai.

Uang kertas baru ini diterbitkan setelah BoJ menyerahkannya kepada lembaga-lembaga keuangan di Jepang yang kemudian akan menarik uang tunai dari rekening bank sentral. Proses ini dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat, satu jam lebih awal dari waktu penyerahan uang kertas biasanya. Karena itu, ketersediaan uang kertas ini di cabang-cabang bank diperkirakan akan terbatas di awal.

Kementerian Keuangan Jepang dan BoJ merancang ulang uang kertas Jepang setiap 20 tahun sekali untuk membuatnya lebih sulit dipalsukan. Alasan di balik perubahan kali ini termasuk kemajuan dalam teknologi percetakan dan gerakan menuju desain universal. Selain keamanan, pembaruan desain ini juga bertujuan untuk memudahkan penggunaan uang kertas oleh tunanetra dan juga orang asing.

Selain itu, angka denominasi uang kertas telah diperbesar untuk memudahkan pengenalan, dan ditambahkan fitur sentuhan untuk memudahkan identifikasi. Walaupun demikian, dimensi keseluruhan dari uang kertas tidak mengalami perubahan.

Uang kertas baru ini juga dilengkapi dengan fitur hologram 3D yang menjadi yang pertama di dunia. Fitur ini memungkinkan orientasi gambar hologram berubah tergantung pada sudut pandang. Keberadaan teknologi ini diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih maksimal terhadap pemalsuan uang kertas.

Meski Jepang telah menerbitkan uang kertas baru, uang kertas lama masih tetap berlaku dan dapat diterima sebagai alat pembayaran. Komisaris Jenderal Kepolisian Nasional Jepang, Yasuhiro Tsuyuki, pun memberikan peringatan terhadap penipu yang berusaha memanfaatkan situasi ini dengan mengatakan bahwa uang kertas lama sudah tidak berlaku, serta menawarkan uang kertas baru sebagai gantinya.

Kementerian Keuangan Jepang sebelumnya telah mengumumkan desain baru ini pada tahun 2019, memberikan waktu lima tahun bagi pelaku bisnis untuk mempersiapkan diri. Pada akhir Juni 2024, lebih dari 90 persen ATM di lembaga keuangan dan 80 hingga 90 persen mesin kasir di supermarket serta minimarket tampaknya sudah diperbarui untuk menerima uang kertas baru.

Meskipun demikian, beberapa toko masih enggan untuk beradaptasi dengan uang baru tersebut karena adanya peningkatan pembayaran non-tunai. Fenomena ini menjadi cerminan dari semakin meluasnya penggunaan pembayaran non-tunai di Jepang, yang sebelumnya dikenal sangat bergantung pada uang tunai.

Pembayaran non-tunai yang semakin populer di Jepang juga diikuti dengan penurunan penggunaan uang kertas, sehingga mengakibatkan biaya penyimpanan dan penyiapan uang tunai yang relatif lebih tinggi. Pada akhirnya, hal ini memaksa beberapa toko untuk tidak beradaptasi dengan penggunaan uang kertas baru.

Diperkirakan bahwa Biro Percetakan Nasional Jepang akan menyiapkan total 7,48 miliar uang kertas baru pada akhir Maret. BoJ mencatat bahwa sekitar 5,2 miliar uang kertas telah ditimbun pada akhir Juni. Sementara sekitar 60 persen uang kertas Jepang telah diganti dalam waktu sekitar satu tahun setelah perubahan desain terakhir pada tahun 2004.

Jepang memiliki salah satu sistem uang kertas yang terpercaya dan aman, namun dengan semakin berkembangnya teknologi, upaya untuk memperbarui dan meningkatkan keamanan uang kertas tetap menjadi prioritas. Dengan adanya desain baru dan teknologi anti-pemalsuan yang lebih canggih, diharapkan uang kertas Jepang dapat terus terjaga keamanannya dalam menghadapi tantangan pemalsuan yang semakin canggih.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved