Jepang Dikecam Gegara Undang Israel di Peringatan Bom Atom Hiroshima
Tanggal: 21 Jul 2024 22:20 wib.
Pemerintah kota Hiroshima di Jepang mendapat kecaman setelah mengundang perwakilan Israel ke upacara peringatan bom atom Hiroshima yang dijatuhkan Amerika Serikat pada tahun 1945. Kontroversi ini muncul karena beberapa aktivis dan kelompok penyintas peristiwa tersebut menegaskan bahwa Israel seharusnya tidak diberi tempat dalam peringatan tersebut, mengingat aksi militer yang terus dilakukan oleh Israel terhadap Gaza sejak Oktober 2023 yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Mereka mempertanyakan keputusan pihak pemkot Hiroshima untuk mengundang Israel, sementara pada dua tahun terakhir mereka telah mengecualikan Rusia dari upacara yang sama karena invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Menurut Direktur Konfederasi Organisasi Penderita Bom Hiroshima, Tetsuji Kumada, keputusan tersebut sangat mengecewakan karena permintaan mereka untuk membatalkan undangan kepada Israel tidak dipertimbangkan.
Kelompok tersebut bahkan telah menulis surat penolakan kepada pemerintah Hiroshima pada bulan Juni lalu, namun permintaan mereka tidak diindahkan. Sementara itu, Misi Tetap Palestina di Tokyo juga mengeluh di media sosial karena tidak diundang ke upacara peringatan tersebut, menilai keputusan tersebut sebagai standar ganda.
Namun, pihak pemkot Hiroshima membela keputusannya dengan menyatakan bahwa mereka hanya mengirim undangan ke negara-negara yang memiliki kedutaan besar di Jepang, dan tidak pernah mengundang perwakilan Palestina ke upacara yang sama. Mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut bukanlah bentuk standar ganda dan bahwa kebijakan mereka adalah mengundang semua negara, dengan pengecualian hanya diberikan kepada Rusia dan Belarus karena invasi mereka ke Ukraina.
Setiap tahun pada tanggal 6 Agustus, Hiroshima mengundang para pejabat asing, bersama dengan penduduk setempat, untuk melakukan upacara mengheningkan cipta selama satu menit pukul 8.15 pagi untuk memperingati momen ketika bom dijatuhkan. Peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945 menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat dan mengakhiri Perang Dunia II. Kejadian tersebut menewaskan puluhan ribu orang, baik secara langsung maupun akibat penyakit yang disebabkan radiasi dalam beberapa bulan dan tahun berikutnya.
Sementara itu, pemerintah Nagasaki, kota di Jepang yang juga dibom beberapa hari setelah Hiroshima, belum memutuskan apakah akan mengundang Israel ke upacara peringatan mereka pada 9 Agustus. Hal ini menunjukkan bahwa kontroversi terkait undangan Israel juga dapat mempengaruhi upacara peringatan di kota lain yang juga menjadi saksi dari tragedi bom atom tersebut.
Perlu dipahami bahwa keputusan memilih negara mana yang diundang dalam upacara peringatan merupakan hal yang sensitif dan memiliki dampak yang cukup signifikan. Diharapkan pihak terkait dapat mempertimbangkan secara matang agar upacara peringatan tersebut dapat dijalankan dengan lancar tanpa menimbulkan kontroversi. Semoga kejadian tragis seperti bom atom Hiroshima dan Nagasaki dapat menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia untuk tidak mengulangi kesalahan di masa depan. Jaga perdamaian dan hindari penggunaan kekuatan yang dapat merenggut nyawa manusia.