Israel Waswas Wabah Virus Mematikan West Nile Masuki Puncak Musim Panas
Tanggal: 4 Jul 2024 14:15 wib.
Israel tengah dihadapkan dengan kekhawatiran yang mendalam akibat wabah virus West Nile yang semakin mengkhawatirkan. Dilaporkan sedikitnya 100 orang terinfeksi virus tersebut, dan bahkan lima di antaranya telah meninggal dunia menurut laporan dari Jerusalem Post. Warga di tengah Israel takut karena virus ini dapat menjadi ancaman serius terhadap kesehatan mereka.
Sejumlah besar pasien dilaporkan dirawat di beberapa pusat medis terkemuka, seperti Meir Medical Center di Kota Kfar Saba dan Sheba Medical Center di Israel. Rentetan kasus yang dihadapi oleh pemerintah Israel mengkhawatirkan. Faktanya, dari enam pasien yang dirawat di Sheba Medical Center, tiga di antaranya tergolong dalam keadaan kritis dan memerlukan bantuan ventilator.
Di Meir Medical Center, sebanyak 25 pasien dilaporkan mengalami gejala demam. Bahkan, dua dari pasien tersebut dalam kondisi serius hingga perlu dipasangi ventilator dan diberi anestesi. Sementara di Rabin Medical Center di Petah Tikva, lima pasien dilaporkan meninggal dunia akibat virus West Nile.
Virus West Nile merupakan virus yang hidup di alam liar dan biasanya dibawa oleh nyamuk. Penularan virus ini umumnya melalui gigitan nyamuk, yang tersebar dengan luas di antara burung. Virus tersebut ditularkan oleh nyamuk yang menggigit burung dan kemudian menularkan virus tersebut kepada hewan lain atau manusia.
Meskipun virus West Nile umumnya dianggap sebagai penyakit ringan, namun dalam beberapa kasus, ini dapat mengakibatkan morbiditas yang parah bahkan sampai kematian. Infeksi virus ini biasanya berlangsung tanpa gejala namun, pada beberapa kasus, gejala flu bisa muncul yang meliputi demam, sakit kepala, lemas, nyeri otot, konjungtivitis, ruam, dan kadang mual serta diare.
Dokter di seluruh pusat perawatan medis di Israel melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kasus-kasus ini. Mereka memberikan cairan dan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder serta dapat memasang alat ventilasi kepada pasien-pasien dengan keadaan yang parah. Selain itu, berbagai usaha dilakukan untuk memberikan infus antibodi intravena yang disebut IVIG dan obat interferon yang mampu memperkuat kemampuan sistem imun untuk menghilangkan penyebaran virus dalam tubuh.
Masa inkubasi virus West Nile biasanya berkisar antara 7 hingga 14 hari, bahkan dalam kasus luar biasa, dapat dimulai dari 3 hingga 21 hari. Virus ini tidak menular dari orang ke orang. Adapun orang-orang yang berisiko terpapar virus ini adalah pasien dengan penyakit kronis yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, pasien kanker dengan kekebalan tubuh yang buruk, bayi, maupun orang tua.
Untuk mencegah penularan virus, langkah utama yang bisa dilakukan adalah dengan mencegah gigitan nyamuk melalui penggunaan obat nyamuk. Masyarakat juga diimbau untuk melaporakan keberadaan nyamuk di sekitar tempat penampungan air kepada pihak berwenang. Meskipun saat ini belum ada vaksin tersedia untuk manusia terhadap virus West Nile, namun vaksinasi pada hewan, seperti kuda, sudah tersedia untuk melindungi mereka dari virus tersebut. Berbagai penelitian lanjutan diharapkan dapat membawa temuan baru terkait pencegahan dan penanganan virus West Nile. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah, institusi medis, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menghadapi wabah ini.
Sebagai negara yang sedang berjuang menghadapi pandemi global Covid-19, penanganan wabah virus West Nile di Israel menjadi tantangan tersendiri. Masyarakat diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi serta mematuhi petunjuk dari pihak berwenang demi mencegah penyebaran virus ini. Semua pihak, baik pemerintah, institusi medis, maupun masyarakat, perlu bersatu untuk menghadapi dan menangani wabah virus West Nile secara efektif demi keamanan dan kesehatan bersama.