Israel Tarik Dubes di Norwegia dan Irlandia karena Akui Negara Palestina
Tanggal: 24 Mei 2024 15:43 wib.
Israel telah memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Norwegia dan Irlandia sebagai tanggapan terhadap pengakuan kedua negara tersebut terhadap negara Palestina. Israel memanggil duta besar (dubes) untuk Irlandia dan Norwegia. Keputusan itu diambil menyusul rencana kedua negara tersebut untuk mengakui berdirinya negara Palestina. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel menyatakan telah memerintahkan penarikan segera dubesnya di Dublin dan Oslo.
Norwegia dan Irlandia adalah dua negara pertama di Eropa Barat yang secara resmi mengakui negara Palestina. Keputusan ini disambut baik oleh pihak Palestina namun dikecam oleh pemerintah Israel. Reaksi Israel yang menarik duta besarnya dari kedua negara tersebut mencerminkan ketegangan yang meningkat antara Israel dan Eropa terkait konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, beralasan keputusan kedua negara untuk mengakui negara Palestina berarti melemahkan hak Israel untuk membela diri serta upaya untuk memulangkan 128 sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
Tiga negara Eropa yakni Norwegia, Irlandia, dan Spanyol, mengumumkan secara resmi berdirinya negara Palestina. Mereka meyakini bahwa pengakuan terhadap negara Palestina dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Namun, reaksi Israel yang menarik duta besarnya dari kedua negara tersebut menunjukkan bahwa keputusan tersebut tidak diterima dengan baik oleh pihak Israel.
Konflik antara Israel dan Palestina telah mengakar dalam sejarah panjang wilayah tersebut. Pengakuan negara Palestina oleh Norwegia dan Irlandia merupakan langkah politik yang menggambarkan solidaritas Uni Eropa terhadap upaya penyelesaian konflik tersebut. Namun, reaksi keras Israel dengan menarik duta besarnya dari kedua negara tersebut menunjukkan bahwa konflik tersebut masih jauh dari penyelesaian.
Tindakan Israel yang menarik duta besarnya dari Norwegia dan Irlandia merupakan bagian dari strategi diplomatik mereka dalam menanggapi pengakuan tersebut. Langkah ini juga menunjukkan bahwa ketegangan antara Israel dan Uni Eropa semakin meningkat, dan memperumit upaya perdamaian di wilayah tersebut.
Dalam konteks ini, reaksi Israel juga dapat dianggap sebagai sinyal keras kepada negara-negara lain di Uni Eropa yang mungkin juga akan mempertimbangkan pengakuan terhadap negara Palestina. Langkah Israel ini dapat membuka ruang bagi reaksi serupa dari negara-negara lain di Uni Eropa, sehingga menguatkan posisi Israel dalam konflik tersebut.
Keputusan Israel untuk menarik duta besarnya dari Norwegia dan Irlandia juga mencerminkan sikap teguh pemerintah Israel dalam menegakkan posisinya terkait konflik Israel-Palestina. Meskipun langkah ini dapat memperumit upaya perdamaian, hal ini menunjukkan bahwa Israel tidak akan mundur dalam upaya menjaga keamanan dan kepentingannya di wilayah tersebut.