Sumber foto: google

Israel Siap Kembali Serang Rafah, Perintahkan Evakuasi Warga

Tanggal: 12 Mei 2024 12:30 wib.
Konflik antara Israel dan Palestina kembali mencuat ketika Israel memerintahkan evakuasi di kota Rafah, wilayah selatan Gaza, Palestina, pada Sabtu (11/5) sebagai bagian dari persiapan mereka untuk memperluas operasi militer. IDF (Israel Defence Forces) juga mengumumkan mereka akan bergerak ke daerah utara Gaza, yang dianggap tempat berkumpulnya kelompok militan Hamas.

Pertempuran sengit terjadi di wilayah tersebut dengan bentrokan hebat antara tentara Israel dan militan Palestina di pinggiran Rafah, sehingga titik penyeberangan bantuan penting di dekatnya tidak bisa diakses. Dampaknya, lebih dari 110 ribu orang penduduk Gaza terpaksa mengungsi ke wilayah utara. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa aksi Israel terhadap Rafah akan menghambat operasi kemanusiaan dan berpotensi meningkatkan korban sipil.

Rafah menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 1,4 juta warga Palestina, setengah dari populasi Gaza, yang sebagian besar telah mengungsi dari serangan Israel di tempat lain. Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, juga memerintahkan warga Palestina di kota Jabaliya, Beit Lahiya, dan sekitarnya untuk meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat perlindungan di sebelah barat Kota Gaza. Dia memperingatkan akan zona pertempuran yang berbahaya dan bahwa Israel akan melancarkan serangan dengan kekuatan besar.

Pertempuran sengit terjadi di Gaza utara, tempat Hamas tampaknya berkumpul kembali di wilayah yang sebelumnya telah menjadi sasaran serangan mematikan oleh Israel. Wilayah ini menjadi sasaran pertama serangan darat, karena pada akhir tahun lalu Israel mengumumkan mereka telah membubarkan sebagian besar kekuatan Hamas di wilayah tersebut.

Pada sisi lain, terdapat korban sipil yang meninggal dalam pertempuran. Setidaknya 19 orang, termasuk delapan wanita dan delapan anak-anak, tewas dalam serangan di Gaza Tengah dalam tiga serangan berbeda di kota Zawaida, Maghazi, dan Deir al Balah. Pengeboman dan serangan darat Israel di Gaza telah menewaskan hampir 35 ribu orang, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Dampak dari konflik ini juga terlihat pada infrastruktur dan kondisi masyarakat di Gaza. Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur dan sekitar 80% penduduknya terpaksa meninggalkan rumah mereka. Data ini menyoroti dampak kemanusiaan dari konflik yang terus terjadi antara Israel dan Palestina.

Konflik di wilayah Timur Tengah antara Israel dan Palestina selalu menjadi perhatian dunia internasional. Latar belakang sejarah, geopolitik, dan agama yang melatarbelakangi konflik ini membuatnya menjadi salah satu permasalahan penting di dunia, yang juga berdampak langsung pada masyarakat internasional.

Menurut data dari berbagai lembaga kemanusiaan dan laporan PBB, konflik di Gaza telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang cukup besar. Banyaknya korban sipil, terutama perempuan dan anak-anak, serta kondisi infrastruktur yang hancur, menjadi fokus dalam menyikapi konflik ini.

Upaya perdamaian dan solusi jangka panjang bagi konflik Israel-Palestina menjadi penting untuk dikedepankan. Terus tumbuhnya jumlah korban dan kerusakan infrastruktur yang meluas harus menjadi perhatian bersama dalam mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Perlu ada upaya konkret dari seluruh pihak yang terlibat untuk menemukan solusi damai yang menjaga hak asasi manusia dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik ini. Masyarakat internasional juga diharapkan aktif terlibat dalam membantu proses perdamaian untuk mengakhiri konflik yang memakan banyak korban ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved