Sumber foto: AFP/Louia Beshara

Israel Serang Situs Iran, Tidak Ada Korban Jiwa

Tanggal: 19 Apr 2024 13:54 wib.
Pada pagi Jumat (19/4), Israel dilaporkan menyerang wilayah di Iran, menyebabkan eskalasi konflik di Timur Tengah semakin memanas. Fars, kantor berita Iran, melaporkan bahwa tiga ledakan terdengar di dekat pangkalan militer di pusat kota Isfahan.

Pejabat Iran menyatakan kepada Reuters bahwa tidak ada serangan rudal, dan ledakan tersebut disebabkan oleh aktivasi sistem pertahanan udara Iran. Televisi pemerintah melaporkan ledakan di Isfahan terjadi saat pertahanan udara diaktifkan, dan penerbangan di beberapa wilayah termasuk Teheran dan Isfahan ditangguhkan. Wilayah udara dibuka kembali sekitar empat setengah jam setelah kejadian dan tidak ada laporan korban jiwa.

Stasiun penyiaran pemerintah melaporkan bahwa sekitar pukul 12.30 GMT, tiga drone terlihat di langit Isfahan, pertahanan udara diaktifkan, dan mereka berhasil "menghancurkan drone-drone tersebut di langit."

Selain itu, ABC News juga sebelumnya melaporkan, mengutip seorang pejabat senior AS, bahwa Israel telah meluncurkan rudal di sebuah lokasi di Iran. Israel telah menyatakan akan membalas serangan Iran yang melibatkan ratusan drone dan rudal sebagai tanggapan atas dugaan serangan terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah yang menewaskan dua jenderal senior.

Analis dan pengamat telah menyatakan kekhawatiran mengenai risiko penyebaran perang Israel-Gaza ke seluruh wilayah. Presiden Iran Ebrahim Raisi telah memperingatkan Israel sebelum serangan hari Jumat bahwa Teheran akan memberikan "respon keras" terhadap setiap serangan di wilayahnya.

Iran mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis (18/4) bahwa Israel "harus dipaksa untuk menghentikan aksi militer lebih lanjut yang bertentangan dengan kepentingan kami," sementara Sekretaris Jenderal PBB memperingatkan bahwa Timur Tengah berada dalam "momen yang paling berbahaya."

Dampak eskalasi konflik Israel-Iran juga turut dirasakan dalam pasar keuangan. Saham-saham Asia dan imbal hasil obligasi merosot pada perdagangan Jumat, sementara mata uang safe-haven seperti emas dan minyak mentah mengalami lonjakan. Minyak mentah berjangka Brent naik 2 persen menjadi US$88,86 per barel, dolar menguat secara luas, emas naik 1 persen, dan kontrak berjangka S&P 500 turun 1 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Suaibi, mengatakan bahwa eskalasi konflik Israel-Iran dapat memicu investor beralih ke aset safe haven. "Serangan ini mengagetkan investor sehingga safe haven akan dijadikan lindung nilai. Indeks dolar AS kembali menguat kemungkinan ke 108, harga emas yang saat ini sudah terbang, kemungkinan mencapai level tertinggi US$2.500 per ons," katanya.

Selain itu, harga minyak dunia juga kemungkinan melonjak menuju US$90 per barel. Demikian pula rupiah yang melemah hampir 108 poin pagi ini. "Ini mengindikasikan bahwa perang Timur Tengah ini luar biasa," lanjutnya.

Terlepas dari dampak ekonomi, stabilitas global juga turut dipertaruhkan oleh eskalasi konflik ini. Ibrahim berharap agar Iran tidak melakukan serangan balasan agar stabilitas ekonomi global tetap terjaga.

Dengan perkembangan situasi yang semakin memanas, para pihak baik itu pemerintah, organisasi internasional, dan komunitas global diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Konflik antara Israel dan Iran bukanlah masalah sepele, dan penyelesaian yang baik akan sangat mempengaruhi ketahanan ekonomi dan keamanan global. Semoga situasi ini dapat diselesaikan dengan cara-cara diplomatik tanpa perlu mengorbankan banyak nyawa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved